Kamis 03 Aug 2017 17:20 WIB

Warga Palestina yang Sakit di Penjara Israel Meningkat

Rep: Marniati/ Red: Ilham Tirta
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).
Foto: Presstv.ir/ca
Salah seorang tahanan Palestina di penjara Israel (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Lebih dari 1.500 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel sakit akibat penganiayaan Israel yang terus berlanjut. Menurut angka dari Palestinian Prisoners Club (PPC), sebayak 120 tahanan Palestina menderita penyakit kronis dan 15 lainnya berada di klinik Penjara Al-Ramlah.

PPC melanjutkan, pihak Israel melakukan penganiayaan yang sistematis dan mengabaikan pengobatan medis terhadap tahanan Palestina. PPC meminta semua badan internasional untuk memberikan tekanan kepada penjara Israel dan memaksa Israel untuk memberikan perhatian medis yang benar kepada tahanan Palestina.

Dilansir dari middleeastmonitor.com, Rabu (2/8), PPC mencatat bahwa penjara Israel tidak sesuai untuk manusia karena tidak memenuhi kebutuhan dasar bagi tahanan. Petugas penjara Israel juga melakukan kejahatan setiap hari terhadap para tahanan yang sakit.

Sebelumnya, Kepala Urusan Tahanan Palestina, Issa Qarage telah menyampaikan kepada komite PBB pada Juli lalu terkait penganiayaan yang dialami oleh tahanan Palestina di Israel. Menurut Qarage, pemerintah Israel memberikan izin kepada petugas untuk melakukan penganiayaan tersebut.

Qaraqe bertemu dengan para pejabat PBB di Ibu Kota Yordania, Amman, setelah Israel menolak mengizinkan mereka ke Tepi Barat yang diduduki. Dia meminta komite PBB untuk segera memindahkan dan membayar perlindungan kemanusiaan internasional bagi tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel berdasarkan hukum internasional.

Ia juga meminta Israel bertanggung jawab atas pelanggaran yang telah dilakukan terhadap tahanan Palestina. Qaraqe meminta semua kelompok dan organisasi internasional untuk menyoroti isu tahanan Palestina dan pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap para tahanan. Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan yaitu memobilisasi sebuah gerakan internasional agar Israel segera menghentikan pelanggaran terhadap para tahanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement