Kamis 10 Aug 2017 15:50 WIB

Korut Beberkan Rencana Serangannya ke Guam

Rep: Marniati/ Red: Teguh Firmansyah
Rudal Korut (ilustrasi).
Foto: AFP
Rudal Korut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara membantah pernyataan Donald Trump yang menyebut ancaman dari Korea Utara merupakan omong kosong belaka. Untuk menjawab tudingan Trump, Korea Utara mengumumkan rencana terperincinya untuk meluncurkan rudal yang ditujukan ke perairan lepas pantai wilayah Guam di AS.

Kepala pasukan strategis Korea Utara Jenderal Kim Rak Gyom mengatakan, dialog tidak mungkin dilakukan dengan Trump dan Amerika. Ia menjelaskan sebuah rencana untuk melakukan peluncuran demonstrasi empat rudal jarak menengah yang bisa terbang di atas Jepang dan kemudian mendarat di laut sekitar Guam.

"Roket Hwasong-12 yang akan diluncurkan oleh KPA (Tentara Rakyat Korea) akan melintasi langit di atas prefektur Shimani, Hiroshima, dan Koichi di Jepang. Roket akan terbang sejauh 3.356,7 km untuk 1.065 detik dan mencapai perairan 30 sampai 40 km dari Guam," ujar Kim Rak Gyom seperti dilansir the Guardian, Kamis (10/8).

Rencana ini akan siap direalisasikan pertengahan bulan ini dan menunggu perintah dari kepala komandan, Kim Jong-un.

Penjelasan ini disampaikan oleh Korea Utara untuk menunjukkan keberanian negara tersebut dalam menghadapi AS.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump sempat mengancam Korea Utara terkait program rudalnya. Trump bersama Menteri Pertahanannya, James Mattis, menekankan kekuatan militer AS yang luar biasa. AS mengancam akan menghancurkan Korut dengan senjata nuklir yang mereka punya.

AS memiliki pangkalan angkatan laut di Guam dan pulau ini merupakan basis pangkalan udara Andersen, yang memiliki enam pengebom berat B-1B. Menurut berita NBC, pengebom nonnuklir telah membuat 11 percobaan sejak Mei dalam kesiapan untuk melakukan serangan potensial terhadap Korea Utara. Pulau ini adalah rumah bagi 162 ribu orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement