Jumat 11 Aug 2017 13:39 WIB

Kuwait Setop Rute Penerbangan dan Pinjaman Utang ke Korut

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Peluncuran rudal korut.
Foto: EPA
Peluncuran rudal korut.

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT – Pemerintah Kuwait mulai memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara (Korut) pada Kamis (10/8). Sanksi ini sejalan dengan resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB yang diterbitkan menyusul intensnya uji coba rudal oleh negara pimpinan Kim Jong-un tersebut.

Menurut seorang sumber Kementerian Luar Negeri Kuwait, sebagaimana dikutip laman Middle East Monitor, sanksi ini mencakup penghapusan rute penerbangan langsung dari dan menuju Korut dari Kuwait. “Kementerian Luar Negeri Kuwait juga membentuk sebuah komite nasional untuk menghentikan transfer keuangan ke Korut, menghentikan pinjaman yang diberikan oleh Kuwait Fund for Economic Development, dan menghentikan visa masuk untuk pekerja Korut,” katanya.

Kuwait juga akan menangguhkan semua pengiriman barang dari Korut. Hal itu termasuk mengurangi jumlah diplomat yang terakreditasi ke Kedutaann Korut di Kuwait. “Langkah ini sesuai dengan tanggung jawab Kuwait saat memulai keanggotaan non-permanen Dewan Keamanan PBB awal tahun depan,” kata sumber di Kementerian Luar Negeri Kuwait.

Pada Juni lalu, pemerintah Kuwait telah menerapkan larangan impor atau pembelian batubara serta beberapa mineral, seperti besi dan emas, dari negara pimpinan Kim Jong-un. Kuwait juga melarang lembaga keuangan atau perusahaan asal negaranya untuk membuka kantor perwakilan, anak perusahaan, serta cabang di Korut. Hal ini dilakukan sesuai dengan Resolusi Dewan Keamanan 2270 yang memberlakukan sanksi terhadap Korut pada 2016.

Pekan lalu, PBB kembali merilis resolusi terbaru yang memberlakukan sanksi terhadap Korut. Sanksi ini mencakup pelarangan ekspor komoditas utama Korut, seperti batubara, besi, bijih besi, termasuk hasil laut mereka. Sanksi ini diperkirakan akan memotong pemasukan Korut senilai 3 miliar dolar AS setiap tahunnya.

Adapun alasan diterbitkannya resolusi terbaru itu adalah karena aktivitas uji coba rudal Korut yang kian intens. Pada Juli, misalnya, Korut dua kali melakukan uji coba rudal balistik. Pada uji coba terakhirnya, Korut mengklaim bahwa rudal balistik antarbenua miliknya mampu menjangkau seluruh daratan Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement