REPUBLIKA.CO.ID, AGANA – Konsulat Filipina di Agana, Guam, telah menyiapkan rencana darurat untuk membantu ribuan warganya di sana dalam menghadapi ancaman serangan Korea Utara (Korut), termasuk melakukan evakuasi. Seperti diketahui, Korut, pada Rabu (9/8), menyatakan telah berencana meluncurkan empat rudal ke Pulau Guam di Pasifik yang menjadi pangkalan dan basis militer Amerika Serikat (AS).
Konsul Jenderal Filipina di Guam Marciano de Borja mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan tindakan-tindakan bila Korut betul-betul meluncurkan rudalnya ke pulau tersebut. “Pada dasarnya, kami membangun jaringan komunikasi cepat yang merupakan hal pertama yang harus kami atur sehingga kami dapat memperingatkan mereka (warga Filipina) tentang ancaman yang akan datang,” ujarnya seperti dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (11/8).
Ia mengatakan pihaknya tak akan ragu untuk mengevakuasi warganya dari Guam bila indikasi serangan Korut semakin nyata. “Jika benar-benar ada ancaman segera dan intelijen betul-betul menunjukkan hal itu akan terjadi, tentu saja kami akan merekomendasikan evakuasi itu,” kata de Borja.
Hal ini juga diungkapkan juru bicara Departemen Luar Negeri Robespierre Bolivar. Ia mengatakan bahwa rencana darurat telah disiapkan untuk menjamin keamanan pekerja Filipina di luar negeri bila Korut melancarkan serangan rudal ke Pulau Guam.
“Rencana kontingensi ini akan memungkinkan konsulat jenderal untuk menanggapi keadaan darurat di wilayah yurisdiksinya, termasuk koordinasi dengan negara tuan rumah dan masyarakat Filipina,” kata Bolivar.
Sebelumnya, pada Kamis (10/8), juru bicara presiden Filipina Ernesto Abella telah menegaskan bahwa pemerintah Filipina dan kedutaan serta konsulatnya siap membantu warganya bila keadaan darurat terjadi.
“Terutama bagi mereka yang berada di daerah terdampak (serangan), mereka memiliki rencana darurat untuk menghadapi hal tersebut,” ucap Abella.
Diperkirakan terdapat sekitar 42.835 warga Filipina yang tinggal di Guam. Pulau yang berjarak 2.500 kilometer dari Filipina itu juga merupakan pangkalan militer AS.
Korut telah mengancam akan menembakkan empat rudal ke pulau tersebut menyusul ketegangan terbarunya dengan Negeri Paman Sam terkait program rudal nuklir Pyongyang. Kantor berita Korut melaporkan bahwa negara tersebut akan menyelesaikan rencananya untuk menyerang Guam sebelum pertengahan Agustus.