Sabtu 19 Aug 2017 05:40 WIB

Butuh 2,3 Miliar Dolar untuk Atasi Krisis Kemanusiaan Yaman

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Ilham Tirta
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.
Foto: Hani Mohammed/AP
Warga mencari korban selamat di reruntuhan rumah di Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Ismaïl Ould Cheikh Ahmed, menyampaikan laporannya terkait situasi terkini di negara Arab itu dalam sidang khusus PBB, kemarin. Menurut dia, pasukan loyalis Ali Abdullah Saleh (mantan presiden Yaman) berulang kali melakukan pengeboman di beberapa kawasan permukiman warga sipil di Taiz, sebuah kota yang terletak di barat daya Yaman, sehingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Tak hanya itu, kelompok milisi itu juga menembakkan rudal balisitik ke wilayah Arab Saudi. “Sampai saat ini belum ada kesepakatan regional terkait dengan kebutuhan untuk mencapai solusi politik terhadap krisis di Yaman,” ujar Cheikh Ahmed seperti dilansir laman Alarabiyah, Jumat (18/8).

Karenanya, dia mendesak agar upaya kemanusiaan di Yaman harus dilindungi dari konflik politik. Cheikh Ahmed juga meminta agar pelabuhan Hodeidah diserahkan kepada komite khusus yang bertugas di bawah pengawasannya.

“Pihak-pihak yang bertanggung jawab harus bekerja untuk meringankan penderitaan rakyat di Taiz,” katanya.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan, Stephen O'Brien mengatakan, diperlukan dana sebesar 2,3 miliar dolar AS untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan di Yaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement