REPUBLIKA.CO.ID,PYONGYANG -- Rezim Korea Utara (Korut) dilaporkan telah melakukan tindakan pengamanan untuk rakyatnya dari ancaman perang nuklir. Tindakan ini dilakukan menyusul terus meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat (AS).

"Negara ini telah melakukan latihan pengamanan dan latihan evakuasi massal yang langka di kota-kota besar dan kota-kota kecil, pekan lalu," NK News melaporkan pada Sabtu (28/10). Namun latihan tersebut tidak dilakukan di ibu kota Pyongyang.

Menurut NK News, latihan evakuasi ini sangat langka dan seringkali tidak pernah terdengar dilakukan oleh negara komunis berpenduduk sekitar 25 juta orang ini. "Saya belum pernah mendengar tentang jenis latihan ini sebelumnya di Korea Utara, tapi saya tidak terkejut. Mereka harus menyadari betapa serius situasinya," kata seorang purnawirawan letnan jenderal militer Korea Selatan (Korsel) yang berbicara secara anonim.

Meski demikian, satu pembelot dari Korut yang pernah tinggal di Pyongyang, mengatakan jenis latihan ini dilakukan kadang-kadang tiga kali dalam setahun. Latihan dilakukan jika militer Korsel dan AS sedang melakukan latihan gabungan. "Latihan penyelamatan biasa dilakukan pada 1994 ketika Korea Utara dan AS berada di ambang perang," tulis NK News.

Seperti dilansir dari Fox News, latihan ini mengharuskan warga untuk meminimalkan pencahayaan guna menyembunyikan diri dari musuh, terutama pesawat milik musuh. Latihan tersebut dilakukan setelah Menteri Pertahanan AS James Mattis menyatakan ancaman serangan rudal nuklir oleh rezim Korut semakin meningkat.

"Korea Utara telah meningkatkan ancaman yang ditimbulkannya kepada negara-negara tetangganya dan dunia melalui program rudal dan nuklir yang tidak sah dan tidak perlu," kata Mattis pada Sabtu (28/10).

Ikuti Whatsapp Channel Republika