Sabtu 04 Nov 2017 01:27 WIB

Red Cross Temukan Penggelapan Dana Bantuan Ebola

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Pemakaman korban virus Ebola
Foto: VOA
Pemakaman korban virus Ebola

REPUBLIKA.CO.ID, LIBERIA -- Palang Merah Internasional atau Red Cross mengonfirmasi adanya penggelapan dana bantuan sebesar 5 juta dolar AS (Rp 67,6 miliar). Dana tersebut seharusnya digunakan untuk menangani wabah Ebola di Afrika Barat.  Auditor berhasil menemukan daftar barang dengan harga terlalu mahal, gaji untuk pekerja fiktif, dan faktur fiktif seperti dikutip dari BBC, Jumat (3/11).

Penyakit Ebola yang mewabah pada 2014 hingga 2016 telah merenggut paling sedikit 10 ribu nyawa manusia. Untuk menanganinya, diperlukan operasi kemanusiaan yang membutuhkan dana hingga ratusan juta dolar. Ketika Ebola menyebar di Liberia, Sierra Leone, dan Guinea, Palang Merah Internasional mengucurkan dana kepada Palang Merah di negara-negara tersebut dengan total dana mencapai 100 juta dolar AS (Rp 1,3 triliun).

Auditor Palang Merah Internasional berhasil menemukan penggelapan sebesar 2,7 juta dolar AS (Rp 36,5 miliar) di Liberia, 2 juta dolar AS (Rp 27 miliar) di Sierra Leone, dan 1 juta dolar AS (Rp 13,5 miliar).

Palang Merah Internasional meminta maaf atas kerugian tersebut. Organisasi kemanusiaan itu pun berjanji akan menerapkan aturan keuangan yang lebih ketat dan akan menindak tegas staf yang terlibat dalam kasus tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement