REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Pemerintah Kolombia menyita obat-obatan terlarang terbesar dalam sejarah negara tersebut. Sebanyak 12 ton kokain ditemukan terkubur di empat perkebunan pisang di wilayah Antioquia, dekat dengan rute yang sering digunakan untuk menyelundupkan kokain ke AS.
Presiden Kolombia Juan Manuel Santos mengatakan barang terlarang itu disita dalam sebuah operasi yang dilakukan polisi. Operasi tersebut merupakan bagian dari upaya perlawanan terhadap Clan Gulf, salah satu organisasi kriminal paling berbahaya di Kolombia.
Polisi mengatakan, obat-obatan terlarang itu milik Dairo Usuga, yang juga dikenal sebagai Otoniel, pemimpin Clan Gulf. Pasukan keamanan Kolombia telah berusaha menangkap Otoniel selama bertahun-tahun.
Dalam operasi tersebut, polisi juga menangkap empat orang yang menyimpan kokain dengan nilai jual sekitar 360 juta dolar AS itu. Dalam dua bulan terakhir, pasukan keamanan Kolombia telah menangkap sebanyak 20 ton kokain di Antioquia.
Clan Gulf merupakan sisa-sisa kelompok paramiliter sayap kanan yang melakukan demobilisasi pada 2006, menyusul kesepakatan damai pemerintah. Pada September lalu, Otoniel mengatakan kepada pemerintah dia ingin menyerahkan diri.
Seperti dilansir dari BBC, pemerintah Kolombia mengatakan lebih dari 1.500 anggota geng tersebut telah ditangkap di tahun ini. Sementara pemimpin keduanya telah tewas di tangan polisi.