Jumat 10 Nov 2017 12:33 WIB

AS Minta Pengusutan Korupsi di Saudi Transparan dan Adil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.
Foto: Aamir Qureshi/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menjalin komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir, Kamis (9/11). Keduanya membahas tentang penangkapan pangeran dan menteri Saudi yang terlibat korupsi.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengungkapkan dalam pembicaraan tersebut, Tillerson menyatakan dukungannya kepada pemerintah Saudi dalam melakukan operasi penangkapan terhadap para pejabat yang terlibat korupsi.

Kendati demikian, Tillerson meminta agar penyelidikan dan penuntutan terhadap para pejabat tersebut dilakukan secara transparan. "Tillerson mendesak agar pemerintah Saudi melakukan tuntutan korupsi apapun secara adil dan transparan," kata Nauert, dikutip laman Middle East Monitor, Jumat (10/11).

Sebelumnya Nauert telah mengatakan AS telah menerima jaminan dari Saudi proses penyelidikan dan penuntutan terhadap para pejabat terkait akan dilakukan secara adil dan transparan. "Kami meminta pemerintah Saudi melakukan itu," ujarnya.

Pekan lalu, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz membentuk sebuah komite antikorupsi yang dipimpin Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Tak lama setelah dibentuk, komite tersebut segera menangkap 11 pangeran, empat menteri, dan puluhan mantan menteri karena diyakini terlibat kasus korupsi.

Tidak hanya menangkap, Saudi pun mulai melacak aset serta kekayaan milik pangeran dan menterinya yang berada di luar negeri. Tujuannya tak lain yakni untuk segera dilakukan pembekuan. Dengan demikian mereka yang kini ditahan komite antikorupsi tak bisa lagi mengakses kekayaannya.

AS Dukung Langkah Arab Saudi Terkait Korupsi

Pangeran Al-Waleed Jual Saham 1,5 Miliar Dolar AS di Fox

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement