REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) yang menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Ahmad Heryawan pun meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
"Selain melukai masyarakat Muslim dunia, juga jelas telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB yang Amerika Serikat malah menjadi anggota tetapnya," ujar Ahmad Heryawa yang akrab disapa Aher di Bandung, Jumat (8/12).
Menurut Aher, dengan berbagai kondisi yang banyak terkoyak tadi, maka otomatis bisa mengguncang stabilitas keamanan dunia. Terutama di Timur Tengah yang tanpa kejadian ini pun, sudah cenderung panas.
"Dari Bandung, Ibukota Provinsi Jawa Barat, kota pengusung kemerdekaan Asia Afrika, kita menolak keras keputusan AS tersebut," katanya.
Aher mengatakan, dirinya konsisten untuk terus bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Pihaknya memercayai, upaya dan langkah diplomasi yang sudah dan terus dilakukan pemerintah pusat. Seperti Pemerintah Indonesia yang telah berkomunikasi dengan negara-negara Islam (OKI) agar OKI mengadakan sidang khusus tentang masalah pengakuan sepihak, sekaligus meminta PBB segera bersidang menyikapi pengakuan sepihak AS.
Aher pun, mendukung upaya Presiden Jokowi terkait hal ini, yang antara lain telah memerintahkan Menlu memanggil Dubes AS guna langsung menyampaikan sikap Pemerintah Indonesia. "Semoga tercapai kondisi damai ke depannya," katanya.