Kamis 14 Dec 2017 17:22 WIB

Palestina Serukan Boikot Produk Israel

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Penasihat senior Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Mahmoud Sidqi al-Habbash meminta negara-negara Muslim untuk memboikot produk-produk Israel. Hal ini dilakukan untuk menentang keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Saya percaya ini adalah kewajiban bagi umat Islam untukmemboikot produk Israel sampai Israel menerima dan bertindak sesuai hukum internasional. Kami memanggil (Muslim) untuk memboikot produk Israel," ujar Habbash setelah pertemuan puncak Organisasi Kerja Islam (OKI) di Istanbul, Turki dihelat, Rabu (13/12), seperti dikutip laman Anadolu Agency.

Menurutnya tindakan ini akan menunjukkan keseriusan negara-negara Muslim dalam merespons keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. "Kami serius. Kami tidak akan mentoleransi masalah terkait tempat suci kami," katanya menegaskan.

Ketika ditanya apakah produk AS patut disertakan dalam aksi boikot ini, Habbash menilai hal itu bisa saja dilakukan. Amerika dan Israel berada di sisi yang sama. AS bertentangan dengan kepentingan umat Islam,ujarnya.

Habbash mengatakan dirinya sangat mengapresiasi keputusannegara-negara anggota OKI yang sangat membela dan berpihak pada Palestina. Namun menurutnya hal itu memang belum cukup.

"Tantangannya saat ini adalah bagaimana menerjemahkan keputusan (OKI) tersebut ke dalamp tindakan, menjadi langkah praktis di lapangan," ucap Habbash.

"Bahkan orang-orang Kristen bersama mereka (rakyat Palestina)dalam perjuangannya untuk melindungi identitas religiusnya serta sejarah Al-Quds," katanya menambahkan.

Pekan lalu Trump membuat sebuah pengumuman yang mengakuiYerusalem sebagai ibu kota Israel. Keputusan tersebut segera memicu gelombangdemonstrasi di berbagai negara Muslim dan Arab.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement