REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dilaporkan telah ditangkap oleh pihak berwenang karena diduga menghasut kerusuhan melawan pemerintah. Informasi ini dilaporkan oleh surat kabar Al-Quds Al-Arabi yang berbasis di London pada Sabtu (6/1), dengan mengutip sumber terpercaya di Teheran.
"Ahmadinejad mengatakan, beberapa pemimpin saat ini terpisah dari masalah dan keprihatinan masyarakat, dan tidak tahu apa-apa tentang realitas masyarakat, saat ia berkunjung ke Kota Bushehr pada 28 Desember," lapor surat kabar tersebut, dikutip Times of Israel.
Ahmadinejad diduga menambahkan, Iran saat ini tengah menderita salah urus. Menurutnya, pemerintahan Presiden Hassan Rouhani percaya pemerintah yang memiliki tanah, sementara masyarakatnya tidak tahu apa-apa.
Menurut Al-Quds Al-Arabi, komentar Ahmadinejad ini disampaikan saat terjadi demonstrasi anti-pemerintah di Iran, sehingga telah menyebabkan penangkapannya. Surat kabar tersebut mengatakan, pihak berwenang tengah berusaha membuat mantan presiden itu menjadi tahanan rumah. Times of Israel tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut secara independen.
TV pemerintah Iran pada Sabtu (6/1) menunjukkan demonstrasi pro-pemerintah kembali dilakukan di beberapa kota, termasuk di Amol, Provinsi Mazandaram. Ratusan orang mengibarkan bendera Iran dan meneriakkan slogan-slogan menentang AS dan Israel.
Demonstrasi tersebut dimaksudkan untuk melawan demonstrasi anti-pemerintah yang dilakukan di Masyhad, kota terbesar kedua di Iran, sejak 28 Desember. Unjuk rasa dipicu oleh kenaikan harga pangan di tengah melonjaknya angka pengangguran.