REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Partai Komunis Cina meminta anggotanya yang beragama Islam untuk menandatangi pernyataan berkomitmen pada ateisme. Agar mereka bisa merefleksikan nilai-nilai kemurnian Marxisme.
Penandatangan pernyataan ini digelar dalam upacara khusus di wilayah mayoritas Muslim, Perfektur Linxia Hui, Provinsi Gansu. Sejumlah pejabat-pejabat senior dan anggota partai hadir dalam acara.
Menurut situs partai, upacara ini merupakan langkah untuk melawan peningkatan jiwa spiritualisme anggota. Konstitusi Cina selama ini terus berusaha menganut paham Komunis yang mengenyampingkan agama.
Partai khawatir karena pemahaman Islam terus meluas. "Anggota partai tidak boleh punya kepercayaan beragama, ini adalah garis merah untuk semua anggota," kata Direktur Urusan Agama, Wang Zuoan dilansir Time of India, Rabu (24/1).
Upacara untuk sumpah ateisme anggota ini sudah dilakukan sejak dua tahun lalu. Pertama digelar di Kota Jiaozuo provinsi Henan, Linzhi di wilayah otonomi Tibet dan Enshi Tujia perfektur otonomi Miao provinsi Hubei.
Acara di Linxia dipimpin oleh Ketua Partai Yang Yuanzhong. Ia dengan tegas memerintahkan semua anggota untuk berkomitmen pada ateisme, menjaga kemurnian Komunis dan nilai-nilai partai.
"Anggota partai tidak boleh berlabuh di agama mana pun," katanya.
Profesor studi etnis dari Universitas Minzu China, Beijing, Xiong Kunxin mengatakan praktik ini memang sudah mafhum. "Ada banyak anggota yang ateis di depan publik tapi mereka melakukan ibadah secara privat," kata dia.
Ini karena banyak orang Cina hidup dalam keluarga religius. Linxia sendiri terkenal dengan sebutan Mekkahnya Cina. Ada dua juta populasi manusia di sana. Lebih dari setengahnya beragama Islam.
Advertisement