REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengaku tak bermaksud menyebabkan kegaduhan di Inggris setelah mengicaukan ulang tiga video anti-Muslim dari akun kelompok sayap ekstrem kanan Britain First pada November lalu. Ia akan meminta maaf atas perbuatannya itu.
"Inilah yang adil, jika Anda mengatakan mereka adalah orang-orang yang mengerikan, orang-orang rasis yang mengerikan, saya pasti akan meminta maaf jika Anda ingin saya melakukan itu," kata Trump.
Berbicara dalam acara Good Morning Britain di ITV, Trump mengatakan dia tidak mengetahui apa-apa mengenai kelompok tersebut. Trump berusaha meyakinkan bahwa dia bukanlah orang yang rasis dan perbuatannya mengkicaukan video anti-Muslim tidak bisa menjadi sebuah bukti.
"Saya tidak tahu apa-apa tentang mereka. Saya tidak ingin terlibat dengan orang-orang itu. Anda telah memberitahu saya tentang orang-orang itu karena saya tidak tahu apa-apa tentang orang-orang itu," tambah dia.
Baca juga, Soal Muslim, Politikus Sayap Kanan Eropa Terinspirasi Trump.
Trump memicu kemarahan publik Inggris pada November lalu setelah ia berbagi video tersebut. Ia kemudian terlibat dalam pertikaian dengan Perdana Inggris Theresa May yang mengkritiknya karena melakukan hal itu.
"Saya dapat memberitahu Anda saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan Perdana Menteri Anda. Dia telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Kami benar-benar memiliki hubungan yang sangat baik, walaupun banyak orang berpikir kami tidak memilikinya," papar Trump.
"Saya mendukungnya, saya mendukung banyak hal yang dia lakukan dan banyak dari apa yang dia katakan dan saya sangat mendukung secara militer. Kami akan membela diri jika terjadi sesuatu, yang semoga tidak akan pernah terjadi. Saya adalah pendukung yang luar biasa dari Inggris," jelasnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
