Selasa 06 Mar 2018 04:58 WIB

Militer: Kelompok ISIS Filipina Rapatkan Barisan

Kelompok ISIS disebut sedang merencanakan serangan baru.

Pasukan pemerintah merangsek masuk dalam upaya mengusir kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan.
Foto: Erik De Castro/Reuters
Pasukan pemerintah merangsek masuk dalam upaya mengusir kelompok bersenjata Maute di Marawi City, Filipina Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Sekitar 300 anggota pendukung ISIS yang pada tahun lalu menguasai kota di Filipina Selatan selama lima bulan, kembali menggalang diri dan merencanakan serangan baru. Demikian laporan militer Filipina pada Senin (5/3).

Mayor Ronald Suscano, juru bicara divisi infanteri pertama angkatan bersenjata, mengatakan, gerilyawan dari kelompok Maute, unsur terbesar persekutuan itu, berhasil melarikan diri sebelum militer mengambil alih kota Marawi dan menewaskan pemimpin utama mereka.

Pertempuran di Marawi adalah kemelut keamanan terbesar di Filipina sejak Perang Dunia Kedua. Amerika Serikat pada pekan lalu menyatakan Maute sebagai kelompok teroris. "Mereka kembali mengorganisir diri, kembali menggelar pelatihan dan perekrutan untuk serangan lain," kata Suscano kepada wartawan.

 

Baca juga, Empat Petempur ISIS Tewas di Filipina.

 

Dia mengatakan, gerilyawan itu memecah diri menjadi kelompok kecil, dan beberapa di antara mereka berhasil menyelinap ke Manila untuk melancarkan pengeboman.

Polisi mengatakan pada Senin bahwa dua gerilyawan Maute telah ditangkap di dekat sebuah stasiun kereta di kawasan padat Tondo di Manila. Mereka diparmerkan di depan media dan mengaku sebagai anggota Maute. Namun, dua orang itu mengatakan berada di Manila untuk bersembunyi, bukan melancarkan serangan.

Kepala Angkatan Bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Rolando Bautista, mengatakan bahwa mereka yang lolos dari pertempuran di Marawi membawa serta banyak uang tunai hasil rampokan. Uang itu membantu mereka melakukan rekrutmen baru dan membeli senjata untuk menggelar serangan dalam kota lain.

"Masih ada kemungkinan mereka akan menguasai kota lain, ini kemungkinan besar," kata Bautista kepada para wartawan.

 

Sementara itu, kepala kelompok separatis Kubu Pembebasan Islam Moro, yang mencapai kesepakatan damai dengan pemerintah dan menolak kehadiran ISIS. Pada Senin, mereka kembali mengingatkan bahwa para ekstremis tengah mengorganisir diri di selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement