Selasa 03 Apr 2018 14:04 WIB

Putin Ucapkan Selamat kepada Sisi

Di bawah kekuasaan Sisi, Putin berharap hubungan Rusia dan Mesir terjalin baik

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Abdel Fattah al-Sisi karena kembali memenangkan pemilihan presiden Mesir. Putin berharap hubungan Rusia dan Mesir di bawah kekuasaan Sisi terus terjalin baik.

"Kedua belah pihak menegaskan kembali komitmen mereka untuk mengembangkan kerja sama lebih lanjut yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk energi, produksi, dan sektor transportasi," kata layanan pers Kremlin pada Senin (2/4) dikutip laman kantor berita Rusia TASS.

Dalam percakapan via telepon tersebut, Putin dan Sisi juga sempat membahas tentang penyelenggaraan KTT Rusia-Turki-Iran yang akan digelar di Ankara. Kedua pemimpin membahas masalah permukiman Suriah dan situasi umum di Timur Tengah, khususnya permukiman Palestina-Israel.

"Mereka mencatat bahwa negara mereka memiliki kesamaan atau dalam posisi dekat terkait masalah ini," kata Kremlin menerangkan.

 

Baca juga, Mursi hadapi ancaman kematian dini di penjara

Pada Senin kemarin, komisi pemilihan umum Mesir telah mengumumkan bahwa Sisi memperoleh 97 persen suara dalam pemilihan presiden. Dengan hasil ini, Sisiakan kembali menjabat sebagai presiden selama empat tahun mendatang.

Kemenangan Sisi memang telah banyak diprediksi sebelumnya. Lawannya dalam pilpres kali inihanya satu kandidat, yakni Mousa Mustafa Mousa, seorang figur politik yang tak begitu tenar di Mesir.

Pada awalnya, terdapat beberapa kandidat yang telah siap mencalonkan diri bertarung dalam pilpres Mesir. Namun satu per satu dari mereka mengundurkan diri dan hanya menyisakan Sisi serta Mousa.

Kandidat-kandidat yang mengundurkan diri antara lain pengacara hak asasi manusia Khalid Ali dan mantan perdana menteri Ahmad Shafiq. Mantan kepala staf tentara Mesir Sami Anan juga mencalonkan diri. Namun dia ditangkap dan ditahan pada Januari lalu karena dianggap subversif.

Sisi telah berkuasa di Mesir sejak 2013, tepatnya ketika dia memimpin aksi kudeta militer terhadap Mohammad Mursi. Pada penyelenggaraan pilpres Mesir tahun 2014, Sisi menang telak dengan memperoleh hampir 97 persen suara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement