Ahad 22 Apr 2018 12:11 WIB

Cina Sambut Positif Penghentian Uji Coba Nuklir Korut

Sejak 21 April Korut memastikan menghentikan uji coba nuklir dan rudalnya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Indira Rezkisari
Nuklir Korea Utara.
Foto: Reuters/Damir Sagolj
Nuklir Korea Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bukan hanya Amerika Serikat (AS) menyambut baik keputusan Korea Utara (Korut) menangguhkan segala aktivitas pengujian rudal dan nuklirnya. Cina  ikut memandang positif keputusan itu,

Pemerintah Cina pun menyambut baik keputusan Korut. Beijing menilai keputusan Korut dapat meredekan ketegangan dan mempromosikan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

"Pihak Cina percaya bahwa keputusan Korut akan memperbaiki situasi di Semenanjung Korea. Cina menyambut hal ini," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang.

Korut telah menyatakan akan menangguhkan uji coba rudal dan nuklirnya. "Kami akan menghentikan uji coba nuklir dan uji coba rudal balistik antarbenua sejak 21 April. Situs uji coba nuklir di utara milik Korut akan dibongkar untuk secara transparan menjamin penghentian uji coba nuklir," kata kantor berita Korut Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporannya mengutip hasil pertemuan penting Partai Pekerja Korut yang berkuasa.

Korut diketahui tengah bersiap menghadapi KTT dengan Korsel dan AS. KTT Korut-Korsel rencananya akan dilaksanakan pada 27 April mendatang di Desa Panmunjom. Terdapat beberapa pokok yang akan dibahas dalam KTT ini, antara lain denuklirisasi di Semenanjung Korea dan perjanjian perdamaian antara kedua negara.

Setelah KTT Korut-Korsel, pada Mei mendatang, akan digelar KTT Korut-AS. Dalam KTT ini, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un akan bertemu Trump. Bila terlaksana, ini akan menjadi pertemuan perdana pemimpin Korut dengan presiden AS.

Korut diketahui telah dijatuhi serangkaian sanksi oleh Dewan Keamanan PBB. Hal ini karena Korut telah mengabaikan peringatan internasional dan terus melanjutkan program rudal serta nuklirnya.

Jepang, Korsel, dan AS adalah tiga negara utama yang paling merasa terancam oleh program rudal nuklir Korut. Korut pernah menyatakan bahwa rudal balistik antarbenua yang dikembangkannya telah mampu menjangkau daratan AS. Klaim ini yang menyulut aksi saling kecam dan ancam antara Trump dengan Kim Jong-un.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement