Senin 07 May 2018 12:01 WIB

Kegiatan Anti-Kolera Digencarkan di Yaman

Kegiatan anti-kolera ini akan berlangsung sampai 10 Mei

Seorang anak Yaman yang terkena wabah kolera dirawat di sumah sakit setempat di Sana'a, Yaman. Menurut laporan PBB tiga juta balita Yaman terancam malnutrisi akibat konflik berkepanjangan antara dua pihak yang masing-masing didukung Arab Saudi dan Iran.
Foto: Yahya Arhab/EPA
Seorang anak Yaman yang terkena wabah kolera dirawat di sumah sakit setempat di Sana'a, Yaman. Menurut laporan PBB tiga juta balita Yaman terancam malnutrisi akibat konflik berkepanjangan antara dua pihak yang masing-masing didukung Arab Saudi dan Iran.

REPUBLIKA.CO.ID, SANA'A -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), melalui kerja sama dengan lembaga kesehatan lokal, telah melancarkan kegiatan vaksinasi anti-kolera secara luas di Yaman Selatan, kata WHO di dalam satu pernyataan pada Ahad (6/5). Kegiatan itu, kata WHO, akan berlangsung sampai 10 Mei, dan ditujukan, pada tahap pertama, ke empat kabupaten di Kota Aden.

Jejaring berita Saba, yang dioperasikan oleh pemerintah, mengutip Wakil Menteri Kesehatan Yaman Ahmed Al-Waledi yang mengatakan kegiatan tersebut akan mencakup Kabupaten Tawahee, Mualla, Khormaksar dan Sirah. Ia mengatakan vaksin oral itu akan ditujukan kepada hampir 350 ribu anak yang berusia lima tahun.

Meskipun jumlah kasus penularan kolera telah turun secara dramatis di Yaman, kekhawatiran bertambah mengenai kemungkinan penyebaran wabah baru pada musim hujan tahun ini, kata beberapa lembaga kemanusiaan PBB. Musim hujan dimulai pada April dan akan berlangsung sampai Agustus di Yaman.

Pada November 2017, PBB melaporkan lebih dari 925 ribu kasus dugaan kolera dengan hampir 2.200 kematian yang terkait di negara yang dicabik perang tersebut sejak wabah kolera pertama kali muncul pada April tahun yang sama.

"Angka penularan kolera sejak itu telah turun, sampai sebanyak 0,2 hingga 0,3 persen," kata WHO.

Yaman telah dirongrong oleh perang saudara selama lebih dari tiga tahun antara milisi Syiah Houthi, yang bersekutu dengan Iran, dan pemerintah yang diakui masyarakat internasional dan didukung oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

Perang itu telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga Yaman, separuh dari mereka adalah warga sipil, dan menyulut krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement