Sabtu 30 Jun 2018 16:40 WIB

Bertemu Putin, Trump Bahas Sejumlah Isu

AS masih berminat menjalin dan memperbaiki hubungan dengan Rusia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan membahas beberapa isu ketika bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya dijadwalkan bertemu di Helsinki, Finlandia, pada 16 Juli mendatang.

Trump mengatakan isu yang akan dibahasnya bersama Putin meliputi krisis di Krimea, Ukraina, krisis Suriah, termasuk tentang dugaan intervensi Rusia dalam pilpres AS tahun 2016.

"Kita akan bicara tentang Ukraina, tentang Suriah, tentang pemilu (presiden AS). Kita tidak ingin ada yang merusak pemilu. Kita akan bicara tentang peristiwa dunia dan perdamaian," kata Trump kepada awak media di pesawat kepresidenan AS, dilaporkan laman kantor berita Rusia TASS, Sabtu (30/6).

Ketika ditanya apakah AS akan mencabut sanksi anti-Rusia, Trump enggan menanggapi secara langsung. "Kita akan melihat apa yang akan dilakukan Rusia. Kita akan berbicara dengan Rusia tentang banyak hal," ujarnya.

Namun Trump menegaskan, AS masih berminat menjalin dan memperbaiki hubungan dengan Rusia. "Saya pikir memiliki hubungan dengan Cina dan Rusia itu hal yang baik," ucapnya.

Kremlin dan Washington telah mengumumkan bahwa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Rusia-AS akan dilaksanakan di Ibu Kota Finlandia, Helsinki, pada 16 Juli mendatang. Kabar ini dirilis setelah Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton melakukan kunjungan ke Rusia pada Rabu kemarin.

Dalam kunjungannya, Bolton sempat melakukan pertemuan dengan Putin di Moskow. "Kunjungan Anda ke Moskow memberi kami harapan bahwa kami dapat membuat setidaknya langkah pertama menuju pemulihan hubungan skala penuh antara negara-negara kita," kata Putin kepada Bolton.

Asisten kebijakan luar negeri Kremlin Yuri Ushakov menilai pertemuan antara Putin dan Trump sangat penting. ""KTT ini sangat penting. Ini akan menjadi acara internasional utama pada musim panas," ujarnya.

Hal tersebut pun disampaikan Bolton. Kendati dirinya tak mengharapkan hasil atau keputusan khusus, tapi KTT tersebut dinilai dapat memperbaiki hubungan kedua negara. "Ini penting setelah jangka waktu yang telah berlalu tanpa pertemuan bilateral seperti ini, memungkinkan mereka untuk mengulas semua masalah yang mereka pilih," kata Bolton.

Hubungan antara Rusia dan AS memang kurang harmonis saat ini. Pada April lalu, Rusia dan AS melakukan aksi pengusiran terhadap puluhan perwakilan diplomat dari negara masing-masing. Hal tersebut berkaitan dengan kasus penyerangan agen ganda Rusia Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.

Kedua negara juga terlibat perselisihan dalam konflik Suriah. Rusia diketahui merupakan sekutu utama Suriah, sedangkan AS membela kubu oposisi. Sementara di dalam negeri AS, Rusia tengah menjadi sorotan karena diduga mengintervensi jalannya pilpres AS pada 2016. Rusia telah membantah tuduhan itu secara tegas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement