Senin 02 Jul 2018 08:19 WIB

Mendagri Jerman Mengundurkan Diri

Pengunduran diri ini terkait perbedaan pendapat dengan Kanselir Merkel soal imigran.

Kanselir Jerman Angela Merkel dan Mendagri Horst Seehofer.
Foto: AP
Kanselir Jerman Angela Merkel dan Mendagri Horst Seehofer.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Horst Seehofer pada Ahad malam (1/7) mundur dari jabatannya sebagai Menteri Dalam Negeri Jerman dan Ketua Uni Kristen Sosial Bavaria (CSU). Pengunduran diri ini dilakukan di tengah sengketa dengan Kanselir Angela Merkel mengenai kebijakan suaka.

Tindakan Seehofer diduga dapat mengakhiri aliansi politik lama antara Uni Kristen Demokrat (CDU), pimpinan Merkel. Hal ini berarti koalisi yang berkuasa di Jerman kehilangan mayoritas di Parlemen dan melempar negeri itu lebih dalam lagi di dalam krisis politik.

Seehofer  mengeluarkan pengumuman di Munchen dalam satu pertemuan CSU mengenai apakah akan menerima penyelesaian Eropa yang diajukan Merkel mengenai kebijakan migran yang dicapai dalam pertemuan puncak Uni Eropa pada Jumat, kata Deutsche Presse Agentur (DPA). Setelah beredarnya berita mengenai pengunduran diri Seehofer, CDY segera menekankan dukungannya buat penyelesaian Eropa Merkel dalam kebijakan suaka, demikian laporan Xinhua.

Seehofer dan Merkel terlibat sengketa mengenai kebijakan suaka Jerman. Seehofer ingin secara sepihak memulangkan pengungsi yang sudah terdaftar di negara anggota lain Uni Eropa. Merkel menentangnya dan telah menyerukan penyelesaian Eropa.

CSU, yang hanya ada di Bavaria dan menghadapi pemilihan negara bagian pada Oktober, berharap bisa meraih kembali suara yang terkikis oleh kelompok antimigrasi Alternative fuer Deutschland. CSU juga ingin mencegah negara di perbatasan itu makin terpengaruh oleh migran.

Setelah pembicaraan maraton dalam pertemuan puncak Brussels, para pemimpin Eropa akhirnya mencapai kompromi mengenai migran pada Jumat dini hari. Menurut kesimpulan pertemuan puncak tersebut, negara anggota Uni Eropa akan, dengan dasar sukarela, mendirikan apa yang disebut 'pusat pemantauan' guna menampung dan memindahkan migran yang mendarat di pantai Uni Eropa.

Merkel dilaporkan percaya bahwa penyelesaian Eropa dapat memuaskan ultimatum CSU, yang dijadwalkan pada Ahad. Jika tidak, Seehofer akan melangkahi Merkel untuk menerapkan kebijakan suaka yang lebih keras.

Setelah pertemuan dengan Seehofer pada Sabtu malam, Merkel mengatakan kepada lembaga penyiaran Jerman, ZDF, bahwa pertemuan kedua pejabat itu memiliki 'hasil yang sangat bagus'. Ia berharap akan bisa bekerjasama lebih lanjut dengan sekutu politiknya, CSU.

Seehofer memiliki pendapat yang berbeda. Menurut das Bild, Seehofer menyebut pertemuan pada Sabtu malam tersebut sebagai 'percakapan yang tidak efektif'.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement