Selasa 24 Jul 2018 11:23 WIB

Al Shabaab Klaim Bom Bunuh Diri Mereka Tewaskan 27 Tentara

Tentara tambahan berhasil menewaskan 87 gerilyawan Al Shabaab.

Gerilyawan Ash-Shabaab, yang menguasai Somalia.
Foto: Reuters
Gerilyawan Ash-Shabaab, yang menguasai Somalia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Kelompok bersenjata Al Shabaab mengaku meledakkan mobil bunuh diri sebelum menyerang sebuah pangkalan militer di kawasan selatan Somalia, Senin (23/7). Serangan itu menewaskan 27 tentara.

Insiden pada Senin merupakan serangan kedua terhadap pangkalan militer yang sama selama dua bulan terakhir. Asisten Kementerian Informasi Aden Isak Ali kepada kantor berita SONNA, usai berakhirnya serangan pertama, mengatakan pertempuran kemudian terjadi antara Al Shaabab dengan angkatan bersenjata nasional. Tentara tambahan berhasil menewaskan 87 gerilyawan.

Sebelumnya pada bulan lalu, Al Shabaab juga menyerang tempat yang sama, pangkalan militer Baar Sanguni yang terletak 50 Km dari kota pelabuhan Kismayu, sehingga melukai tujuh tentara. Aksi yang terbaru menimbulkan dampak yang lebih besar, dengan ledakan yang terdengar oleh warga kota terdekat.

Al Shabaab adalah kelompok yang berperang untuk menggulingkan pemerintah pusat dan menerapkan interpretasi sempit mereka atas hukum Islam. Mereka telah membunuh ribuan warga Somalia dan ratusan warga lain di kawasan Afrika Timur sepanjang satu dekade terakhir.

"Pertama-tama kami menyerang pangkalan militer dengan sebuah bom bunuh diri. Baru setelahnya kami menyerbu. Kami berhasil membunuh 27 tentara dan menguasai pangkalan. Beberapa tentara melarikan diri ke arah hutan," kata Abdiasis Abu Musab, juru bicara Al Shabaab untuk urusan operasi militer.

Militer kemudian mengirim tentara tambahan setelah mendengar laporan adanya ledakan dan pertempuran sengit oleh serangan Al Shabaab. "Angkatan bersenjata nasional berhasil mempertahankan diri dan membunuh 87 anggota kelompok ekstrimis," kata Ali, sambil menambahkan ia tengah memburu para gerilyawan di hutan terdekat.

Sementara itu warga kota Jamame, sekitar 70 Km dari Kismayu, mengaku mendengar ledakan yang kemudian diikuti oleh tembakan bersenjata. "Kami mendengar ledakan yang sangat keras setelah shalat subuh. Kemudian ada aksi tembak-menembak. Suaranya berasal dari arah Baar Sanguni," kata Osman Abdullahi kepada Reuters.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement