REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pemimpin Amerika Serikat dan Kanada menyatakan optimisme dapat mencapai kesepakatan NAFTA baru dengan batas waktu Jumat (31/8).
Di bawah tekanan, Kanada bergabung kembali dengan pembicaraan untuk memodernisasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang berusia 24 tahun setelah Meksiko dan AS mengumumkan kesepakatan bilateral pada Senin (27/8). Justin Trudeau mengatakan pada Rabu (29/8) bahwa adalah mungkin untuk mencapai kesepakatan pada Nafta menjelang batas waktu Jumat.
"Kami mengakui bahwa ada kemungkinan untuk sampai kesana pada Jumat, tetapi itu hanya kemungkinan, karena akan bergantung pada apakah pada akhirnya ada banyak yang bagus untuk Kanada," kata perdana menteri Kanada pada konferensi pers di utara Ontario.
Baca juga, Trump Umumkan Kesepakatan NAFTA dengan Meksiko
Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan pembicaraan dengan AS sangat intens. "Para pejabat saat ini sedang melakukan pertemuan dan kemungkinan akan berlangsung sepanjang malam," kata Freeland. Dia dan Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer telah setuju untuk meninjau kemajuan pada hari Kamis.
Presiden AS Donald Trump telah menetapkan tenggat waktu Jumat bagi ketiga negara untuk mencapai kesepakatan prinsip. Kesepakatan ini akan memungkinkan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto untuk menandatanganinya sebelum dia turun jabatan pada akhir November. Berdasarkan undang-undang AS, Trump harus menunggu 90 hari sebelum menandatangani perjanjian.
Trump telah memperingatkan dia dapat mencoba melanjutkan kesepakatan dengan Meksiko saja memberlakukan retribusi pada mobil buatan Kanada jika Ottawa tidak ikut. Namun, anggota parlemen AS mengatakan melakukan pengesahan bilateral dengan metode itu tidak akan mudah.
“Mereka (Kanada) ingin menjadi bagian dari kesepakatan, dan kami memberi waktu hingga hari Jumat dan saya pikir kami mungkin sudah sesuai," kata Trump.