Jumat 21 Sep 2018 11:02 WIB

Militer Jepang Kesulitan Rekrut Tentara Baru

Jepang hanya mampu rekrut 77 persen dari target 9,733 personel yang dibutuhkan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Budi Raharjo
Anggota Pasukan Bela Diri Jepang sebagai bagian dari tentara perdamaian PBB tiba di Juba, Sudan Selatan, 21 November 2016.
Foto:
Kapal Perang Jepang

Konstitusi Jepang melarang adanya wajib militer. Mereka pun berusaha merekrut lebih banyak perempuan, dan mulai bulan depan, usia maksimum untuk rekrutan baru akan dinaikkan menjadi 32 tahun begitu juga dengan usia pensiun juga dinaikan.

"Ada waktunya ketika kami berpikir anak muda biasanya lebih kuat, tapi jika dipikirkan lagi pengalaman dan kemampuan menjadi lebih penting lagi saat ini," kata Direktur Personalia Kementerian Pertahanan Jepang Ritsuko Hiroshi.

Militer Jepang meluncurkan Inisiatif Penguatan Personil Perempuan pada tahun lalu. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah prajurit perempuan dari 6,1 persen pada tahun 2016 lalu menjadi sembilan persen pada tahun 2030 mendatang. Jika dibandingkan dengan Amerika Serikat yang memiliki 15 persen prajurit perempuan dan Inggris 10 persen prajurit perempuan angka tersebut termasuk kecil.

Meski kini perempuan Jepang sudah bisa memegang beragam jabatan di militer. Tapi mereka masih sering ditugaskan pada peran non-tempur. "Mereka sering diposisikan secara tradisional dianggap tugas perempuan, apa pun yang tidak memegang senjata," kata ahli Jepang Universitas Kalifornia Sabine Fruhstruck.

Militer Jepang pun melakukan berbagai cara agar banyak anak muda tertarik menjadi tentara. Mereka memasang poster SDF berbentuk manga atau komik Jepang. Langkah ini membuat citra SDF di masyarakat jadi sedikit lebih lunak. Tapi tidak mempengaruhi angka perekrutan mereka.

"Sangat jarang ditemukan ada yang bergabung karena melihat poster, mereka bergabung karena didorong oleh orang tua atau saudara atau guru mereka yang pernah menjadi anggota SDF," kata Profesor Universitas Hitotsubashi, Fumika Sato.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement