Ahad 30 Sep 2018 10:35 WIB

Irak, Iran Bereaksi atas Penutupan Konsulat AS di Basra

AS berencana menutup konsulatnya di Basra dan menarik staf diplomatiknya.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Reiny Dwinanda
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pemerintah Amerika Serikat berencana menutup konsulatnya di kota Basra, Irak, Jumat.
Foto: Time
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan pemerintah Amerika Serikat berencana menutup konsulatnya di kota Basra, Irak, Jumat.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Irak menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) yang akan menutup konsulatnya di kota Basra. Rencana tersebut kabarnya juga diikuti pemindahan petugas diplomatik di sana menyusul meningkatnya ancaman dari Iran dan milisi dukungan Iran, tak terkecuali serangan roket.

"Pemerintahan kami menyesalkan keputusan Amerika yang menarik stafnya keluar dari Basra," ujar Kementerian Luar Negeri Irak dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Aljazirah, Ahad (30/9).

Sementara itu, Iran menuduh Washington melakukan "propaganda dan tuduhan palsu" guna menekan Baghdad. Iran menegaskan serangan terhadap situs diplomatik.

"Iran melihat pembenaran AS yang absurd yang mengikuti beberapa pekan propaganda dan tuduhan palsu terhadap Iran dan pasukan Irak sebagai permainan saling menyalahkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Ghasemi.

Dia mengatakan, Teheran mengecam agresi terhadap diplomat AS berikut situs diplomatiknya. Ghasemi juga menuduh bahwa langkah AS merupakan dalih untuk menyebarluaskan "ketidakamanan di Irak".

AS, pada Jumat (28/9), mengumumkan penutupan konsulatnya di Basra. Pemerintahan Donald Trump mengaku akan merelokasi personel diplomatik yang ditugaskan di Basra.

Tugas-tugas konsuler akan diambil alih oleh kedutaan AS di Baghdad. Keputusan tersebut dinilai semakin meningkatkan ketegangan antara dua negara AS dan Iran atas target peningkatan sanksi ekonomi oleh pemerintahan Trump.

"Saya telah jelaskan, Iran hendaknya memahami bahwa Amerika Serikat akan menanggapi dengan tepat dan cepat atas tiap serangan-serangan," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo  dalam satu pernyataan, menanggapi ancaman yang berasal dari Iran.

Akan tetapi, Pompeo tidak secara tegas mengatakan apakah tanggapan AS akan dilakukan dalam waktu dekat. Para pejabat AS lainnya pun tidak mengungkap pilihan-pilihan aksi yang mungkin dilakukan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement