Rabu 03 Oct 2018 20:35 WIB

Putin: Sergei Skripal Pengkhianat Negara

Skripal dan putrinya Yulia selamat dari percobaan pembunuhan menggunakan gas saraf.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Mantan agen intelijen Rusia Sergey Skripal.
Foto: Kommersant/Yuri Senatorov via Reuters
Mantan agen intelijen Rusia Sergey Skripal.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut mantan agen ganda yang diracun di Inggris Sergei Skripal sebagai pengkhianat negara. Hal itu diungkapkan Putin di sela pertemuan Pekan Energi Rusia yang dihadiri oleh perwakilan dari 70 negara.

"Ada pun tentang Skripal dan lain sebagainya, skandal mata-mata sudah dorong secara artifisial, saya mencari melalui beberapa sumber informasi dan rekan Anda mendorong keyakinan Pak Skripal hampir seperti aktivis hak asasi manusia, dia hanya seorang mata-mata, penghianat negerinya," kata Putin, seperti dilansir dari Sputnik, Rabu (3/10).

Baik Skripal dan putrinya Yulia selamat dari percobaan pembunuhan menggunakan gas saraf di Salibury, Wiltshire, Inggris. Seorang petugas yang juga terpapar gas saraf saat menyelamatkan mereka, Nick Bailey juga akhirnya selamat.

Begitu pula Charlie Rowley yang menemukan botol mengandung racun tersebut tapi rekannya Dawn Sturgess tewas pada bulan Juli lalu. Setelah peristiwa yang terjadi pada 4 Maret lalu tersebut, Inggris dan banyak negara lainnya mendeportasi 150 mata-mata Rusia yang menyamar sebagai diplomat.

Baca juga, AS Ancam Sanksi Rusia Terkait Racun Novichok.

Perdana Menteri Inggris Theresa May juga sempat mengancam akan memberikan hukuman keras terhadap Rusia jika terbukti upaya pembunuhan tersebut diperintahkan Kremlin. Tidak hanya menyebut Skripal sebagai pengkhianat negara Putin juga menghina laki-laki berusia 60 tahun itu.

"Bayangkan, Anda seorang warga negara Anda dan tiba-tiba ada orang yang mengkhianati negaranya, bagaimana Anda memperlakukan dia? Dia cuma seorang sampah, itu saja," kata Putin.

Rusia berusaha keras menyangkal keterlibatan mereka dalam upaya pembunuhan Skripla dan Yulia. Mereka menayangkan wawacara Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov yang dituduh jaksa Inggris sebagai orang yang berusaha meracuni Skripal dan Yulia.

Dalam wawancara yang tayangkan oleh Rusian Today sebuah stasiun televisi yang didanai oleh pemerintah Rusia tersebut keduanya mengaku hanyalah turis. Namun semua yang dikatakan oleh Petrov dan Boshirov dalam wawancara tersebut dapat diketahui melalui Wikipedia. Keduanya mengaku sehari-hari menjalankan bisnis nutrisi olahraga dan bersikeras tidak bersalah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement