Selasa 16 Oct 2018 18:30 WIB

Tim Gabungan Cari Bukti Pembunuhan Khashoggi

Penyelidikan di Konsulat Saudi di Istanbul dilakukan selama sembilan jam.

Red: Nur Aini
Aktivitas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Senin (8/10), 2018.
Foto: AP Photo/Lefteris Pitarakis
Aktivitas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, Senin (8/10), 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Satuan dari Arab Saudi dan Turki, yang menyelidiki hilangnya wartawan Saudi Jamal Khashoggi dua pekan lalu, meninggalkan konsulat Saudi di Istanbul, Selasa pagi (16/10). Saksi mengatakan satuan memeriksa gedung konsulat itu selama sembilan jam.

Sementara pencarian dan pemeriksaan dilakukan, CNN dan harian The New York Times melaporkan bahwa Saudi siap mengakui kematian Khashoggi. Presiden Amerika Serikat Donald Trump berspekulasi "pembunuh bengis" mungkin bertanggung jawab atas kasus tersebut. Konsulat itu adalah tempat Khashoggi terakhir kunjungi dan terlihat sebelum ia hilang pada 2 Oktober.

Trump menugaskan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo bertemu dengan Raja Salman terkait kasus tersebut, yang membuat hubungan Amerika dan Saudi merenggang. Satuan dari Turki, yang menyelidiki tempat kejahatan itu, beranggota sekitar 10 orang meninggalkan konsulat tersebut sebelum pukul 05.00 (09.00 WIB) setelah merampungkan pemeriksaan pada Selasa pagi, kata saksi. Penuntut Turki meninggalkan bangunan itu satu setengah jam kemudian, diikuti satuan Saudi, yang berangkat dengan tiga kendaraan.

Empat kendaraan forensik tiba di luar konsulat dan membawa contoh-contoh tanah serta pintu dari bahan metal dari kebun di bangunan tersebut, kata saksi Reuters. Seekor anjing pelacak digunakan oleh tim pencarian itu. Sumber diplomatik Turki sebelumnya mengatakan tim gabungan Turki-Saudi akan memeriksa konsulat itu.

Khashoggi, seorang kolumnis Washington Post, pengeritik Putra Mahkota Mohammad bin Salman, dan warga Amerika Serikat keturunan Saudi, hilang setelah masuk konsulat itu di Istanbul untuk mengambil surat-surat pernikahan. Para pejabat Turki mengatakan mereka meyakini ia dibunuh di sana dan jasadnya dipindahkan.

CNN yang mengutip dua sumber yang tak disebutkan jatidirinya, melaporkan pada Senin bahwa Arab Saudi menyiapkan sebuah laporan yang akan mengakui Khashoggi dibunuh akibat interogasi yang berjalan tak sesuai prosedur. Pemerintah Saudi tak dapat dihubungi segera untuk dimintai keterangan mengenai laporan CNN itu.

Harian "The New York Times", yang mengutip seseorang yang dekat dengan rencana Saudi, melaporkan putra mahkota tersebut menyetujui pemeriksaan itu atau pemulangan Khashoggi ke Arab Saudi. Pemerintah Saudi disebut akan membuat tameng bagi pangeran dengan menyalahkan seorang pejabat intelejen atas operasi ceroboh itu.

Anggota keluarga Khashoggi menyerukan penyelidikan, dalam pernyataan disiarkan pada Senin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement