Kamis 18 Oct 2018 11:54 WIB

Khashoggi Dimutilasi Saat Masih Hidup dalam 7 Menit

Sumber anonim menyebutkan Khashoggi disiksa dan dibius kemudian dimutilasi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Instagram/@jkhashoggi
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Jurnalis Saudi Jamal Khashoggi dilaporkan dimutilasi hidup-hidup dalam waktu tujuh menit di dalam konsulat Saudi di Istanbul. Sumber tersebut mengklaim telah mendengar rekaman suara, di mana Khashoggi dipukul, disiksa, dengan cara keji kemudian sampai pada mutilasi.

Sumber anonim seperti dilansir Daily Mail mengatakan, rekaman suara tersebut diduga berasal dari Apple Watch yang dikenakan Khashoggi, sesaat setelah ia memasuki konsulat pada 2 Oktober lalu. Rekaman mengungkapkan kolumnis di Washington Post itu diseret dari kantor Konsul Jenderal Saudi ke meja di ruang kerja sebelahnya. Middle East Eye meggambarkan, di ruangan itu, Kashoggi dibunuh.

Baca Juga

Rekaman suara itu juga memperdengarkan jeritan sekarat Khashoggi yang kemudiaan berhenti mendadak, usai disuntik dengan obat bius yang masih dalam penyelidikan. "Tidak ada waktu untuk menginterogasinya. Mereka datang untuk langsung membunuhnya," kata sumber anonim.

Sumber tersebut juga mengatakan, jeritan Khashoggi didengar oleh para saksi di lantai bawah saat jurnalis yang pergi ke konsulat untuk mengurus pernikahannya, dibunuh dengan cara sadis. Para pelaku juga diduga menggunakan earphone saat melakukan aksi kejinya.

Salah satu otak yang memerintahkan mutilasi yakni seorang ahli forensik Saudi Salah Muhammad al-Tubagy. Diduga ada 15 orang Saudi yang terlibat dalam kasus tersebut.

Middle East Eye mengatakan, al-Tubagy menyarankan pelaku lain untuk menggunakan earphone-nya saat memutilasi Kashoggi. "Saya biasa melakukan pekerjaan ini, saya mendengarkan musik. Anda harus melakukan (itu) juga," ujarnya dalam rekaman.

Salah seorang pejabat tingkat tinggi Turki mengatakan, pihak kepolisian Turki menemukan bukti pasti selama penggeledahan di Konsulat Saudi di Istanbul kemarin. Bukti pasti tersebut diyakini sebagai delik bahwa jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi terbunuh di sana. Namun, pejabat Turki itu tidak memberikan rincian soal bukti yang ditemukan selama pencarian sembilan jam pada Selasa (16/10).

Turki menuduh agen-agen Saudi membunuh Khashoggi di Konsulat Saudi dengan tubuh termutilasi. Saudi sebelumnya menyebut tuduhan itu sama sekali tidak berdasar. Namun, media Amerika Serikat (AS) menunjukkan Saudi mengakui Khashoggi terbunuh di Konsulat sebagai bagian dari interogasi yang gagal dari pihak Saudi.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, sejumlah material di dalam konsulat sudah dicat ulang. Namun, Presiden tidak memberikan detail apakah pengecatan tersebut merupakan bagian dari upaya penghilangan barang bukti atas kasus Kashoggi atau tidak.

Erdogan juga mengatakan, petugas menemukan bukti material beracun. "Harapan saya adalah bahwa kita dapat mencapai kesimpulan masuk akal sesegera mungkin, sebab pada penyelidikan ini kami mencari banyak hal seperti bahan beracun dan materi-materi itu dihapus dengan cara mengecatnya kembali," kata Erdogan kepada wartawan di Ankara seperti dikutip Huriyet Daily News, Rabu.

Baca: Detik-Detik Pembunuhan Khashoggi Terungkap dalam Rekaman

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement