REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Situs konferensi investasi Arab Saudi, yakni “Future Investment Initiative (FII)”, diserang oleh peretas. Di laman situs tersebut dipampang foto Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) menggemgam pedang di belakang jurnalis Saudi yang menjadi korban pembunuhan, Jamal Khashoggi.
Peretas juga mencantumkan pesan di bawah foto tersebut. Peretas mengatakan rezim Saudi adalah satu penyandang dana untuk aksi-aksi terorisme di dunia. “Demi keamanan untuk anak-anak di seluruh dunia, kami mendesak semua negara untuk menjatuhkan sanksi pada rezim Saudi,” bunyi pesan tersebut, seperti dilaporkan laman Anadolu Agency, Selasa (23/10).
“Rezim (Saudi), selaras dengan Amerika Serikat (AS), harus tetap bertanggung jawab atas tindakan barbar dan tidak manusiawi, seperti membunuh warga negara sendiri Jamal Khashoggi dan ribuan orang tak berdosa di Yaman,” kata peretas dalam pesan yang ditampilkan di situs FII.
Walaupun banyak delegasi yang membatalkan kehadirannya pada konferensi FII, namun acara tersebut tetap dilaksanakan di Riyadh hari ini. Adapun pihak yang membatalkan kehadirannya antara lain CEO Siemens Joe Kasser, direktur korporasi JP Morgan, Ford, dan Uber. Media internasional seperti CNN, Financial Times, New York Times, CNBC, dan Bloomberg juga memutuskan tak meliput acara tersebut.
Kasus Khashoggi telah menyedot perhatian dunia internasional. Ia dinyatakan hilang ketika mengunjungi gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober. Pejabat kepolisian Turki mengklaim bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat. Namun tuduhan itu segera dibantah oleh pejabat konsulat Saudi.
Pada awalnya, Saudi mengaku tidak mengetahui apa pun tentang hilangnya Khashoggi. Walaupun terdapat banyak kejanggalan di gedung konsulat seperti tidak berfungsinya kamera pengawas dan diliburkannya pegawai Turki yang bekerja di sana secara tiba-tiba.
Setelah kasus bergulir selama dua pekan, Saudi akhirnya menyatakan bahwa Khashoggi memang tewas di gedung konsulat. Ia tewas setelah terlibat cekcok mulut dan perkelahian dengan orang-orang di dalam konsulat. Namun Riyadh membantah bahwa Khashoggi telah dimutilasi. Kendati demikian, Saudi pun mengaku tidak mengetahui keberadaan jasad Khashoggi.
Terdapat 15 orang yang diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Satu di antaranya adalah Maher Mutreb, yakni seorang perwira intelijen Saudi. Selain Mutreb, Salah A Tubaigy juga diyakini terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Ia adalah pejabat forensik di Departemen Keamanan Umum Saudi yang disebut-sebut memutilasi Khashoggi.
Hingga kini penyelidikan kasus Khashoggi masih dilakukan otoritas Turki dan Saudi. Namun, keberadaan jasadnya belum diketahui secara pasti.