Jumat 26 Oct 2018 15:21 WIB

Rouhani Tuding AS Dukung Saudi Bunuh Khashoggi

AS dituding berusaha menutupi pembunuhan Khashoggi dan melindungi sekutunya di Riyadh

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Presiden Iran Hassan Rouhani
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran Hassan Rouhani menilai pembunuhan keji jurnalis Jamal Khashoggi, ada sangkut pautnya dengan dukungan Amerika Serikat (AS) yang merupakan sekutu Arab Saudi.

"Tidak ada yang membayangkan di dunia sekarang ini, kita menyaksikan pembunuhan terorganisasi seperti itu, dengan tim keamanan yang mengatur pembunuhan keji seperti itu," kata Rouhani pada pertemuan kabinet, Rabu (24/10) waktu etempat seperti dikutip laman Press TV.

Baca Juga

Rouhani mengatakan, AS sudah pasti terlibat dalam kasus ini. "Saya tidak berpikir bahwa suatu negara akan berani melakukan kejahatan semacam itu tanpa dukungan AS," kata dia.

Rouhani menilai AS berusaha menutupi pembunuhan Khashoggi dan melindungi sekutu-sekutunya di Riyadh. Presiden Iran menggambarkan, kasus Khashoggi ini sebagai "ujian besar" bagi seluruh negara Barat, yang kerap mendukung hak asasi manusia.

"Tidak diragukan lagi, posisi yang AS, Eropa, dan negara-negara dunia lainnya mengadopsi pada masalah ini akan mengungkapkan tingkat kepekaan mereka untuk (melindungi) hak asasi manusia dan untuk menjaga martabat manusia," katanya.

Dia juga meminta pemerintah Turki untuk melakukan investigasi secara cepat dan tidak memihak sehingga bisa menjelaskan semua dimensi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Rouhani lebih lanjut mengecam dukungan AS untuk kampanye militer yang dipimpin Saudi di Yaman.

Penyelidikan Turki menemukan bahwa Khashoggi yang terakhir terlihat di konsulat Saudi pada 2 Oktober, dibunuh di dalam misi diplomatik. Jurnalis yang juga pernah mengritik Putra Mahkota Mohammed bin Salman tengah mengurus dokumen pernikahannya  pada saat ke konsulat Saudi awal Oktober lalu. Putra Mahkota Mohammed bin Salman dituduh sebagai otak pembunuhan kolumnis Washington Post tersebut.

Presiden Turki, Tayyip Erdogan sebelumnya mengatakan, Turki tidak akan mengizinkan para pelaku diadili di Riyadh. Ia menekan para pelaku harus diadili di Turki.

Baca: Prancis Siapkan Sanksi Internasional Bagi Pembunuh Khashoggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement