Ahad 28 Oct 2018 09:37 WIB

Saudi Tolak Permintaan Turki Adili Pembunuh Khashoggi

Tersangka pembunuhan Khashoggi akan diadili di Arab Saudi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menolak permintaan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang meminta para tersangka kasus kematian jurnalis Saudi Jamal Khashoggi diadili di Turki. Al-Jubeir menegaskan para tersangka yang telah ditangkap akan dituntut di Saudi.

Menlu yang pekan lalu mengunjungi Indonesia tersebut menyebut kemarahan internasional atas pembunuhan itu cukup histeris. Dia mengatakan, setelah penyelidikan oleh tim penyelidik Saudi selesai, maka para tersangka akan bertanggung jawab di Arab Saudi.

"Sayangnya, ini sudah membooming di media sebelum penyelidikan selesai," ujar Menlu al-Jubeir selama panel di Dialog Manama, yang diselenggarakan oleh Institut Internasional untuk Studi Strategis di Manama, ibu kota Bahrain dilansir New York Times, Ahad (28/10).

Jamal Khashoggi, warga pengasingan di Virginia dan kolumnis Washington Post dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan Saudi. Dia tidak terlihat lagi setelah masuk ke konsulat Saudi di Istanbul guna mengurus dokumen pernikahannya.

Para pejabat Turki mengatakan, Khashoggi dimutilasi dengan gergaji, dan menyebut pembunuhan tersebut sudah direncanakan. Banyak pejabat Barat dan mantan pejabat berpendapat bahwa operasi semacam itu hanya diizinkan oleh penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota Muhammad bin Salman.

Dalam pidatonya pekan lalu, Erdogan menyerukan Arab Saudi untuk mengekstradisi setiap tersangka untuk diadili di Turki. Erdogan mengatakan, penguasa Saudi menghadapi konflik kepentingan dalam mengawasi setiap tuntutan sebab pembunuhan itu diperintahkan dan diarahkan dari dalam pemerintah Saudi yang disebabkan alasan politik.

Pernyataan Menlu al-Jubeir adalah penolakan terhadap permintaan ektradisi Erdogan tersebut. Dia juga tidak secara gamblang menanggapi pertanyaan guna meyakinkan sekutu-sekutu negaranya menyoal keterlibatan kerajaan dengan pembunuhan itu.

Saudi sebelumnya, mengakui Khashoggi meninggal di dalam konsulat dengan tiga kali pernyataan yang berbeda-beda. Pekan lalu, Saudi mengatakan, Khashoggi terlibat dalam perkelahian di Konsulat, Ahad pekan lalu kemudian Saudi menjelaskan Khashoggi dicekik ketika tim yang diduga membunuhnya berusaha membujuk Khashoggi untuk kembali pulang secara sukarela ke Saudi.

Akhirnya, pada Kamis kemarin, Saudi mengubah lagi versi ceritanya dengan mengatakan Turki telah memberikan bukti yang menunjukkan pembunuhan telah direncanakan.

Baca: Saudi Minta Dunia Tunggu Hasil Investigasi Kasus Khashoggi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement