Kamis 01 Nov 2018 13:20 WIB

Swiss Hentikan Ekspor Suku Cadang Senjata ke Saudi

Swiss mengikuti perkembangan kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Para penyidik Turki mencari petunjuk yang mungkin ada terkait pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di parkir basement, di konsulat Istanbul, Selasa (23/10).
Foto: AP Photo/Emrah Gurel
Para penyidik Turki mencari petunjuk yang mungkin ada terkait pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi di parkir basement, di konsulat Istanbul, Selasa (23/10).

REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Pemerintah Swiss menghentikan pengiriman suku cadang senjata ke Arab Saudi. Hal itu menyusul kasus kematian jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Juru bicara Departemen urusan Ekonomi Swiss Fabian Maienfisch mengatakan, pemerintah Swiss akan mengikuti perkembangan kasus tersebut yang berpotensi membalikkan keputusannya di kemudian hari.

"Pemerintah Swiss menghentikan ekspor senjata ke Saudi pada 2009," ujarnya seperti dikutip laman Aljazirah, Kamis (1/11).

Namun, hingga kasus Khashoggi menyeruak, Swiss masih memasok suku cadang serta amunisi sistem pertahanan udara dan senjata api untuk penggunaan pribadi.

Khashoggi merupakan jurnalis yang kerap mengkritik kebijakan Saudi. Kolumnis Washington Post yang berusia 59 tahun itu tewas ketika memasuki konsulat di Istanbul pada 2 Oktober. Pernyataan terbaru penyelidik Turki mengatakan, Khashoggi dicekik sesaat ia memasuki konsulat, kemudian dimutilasi.

Saudi dalam penyataan yang berubah-ubah membantah keterlibatannya sebagai otak pembunuhan tersebut. Kasus itupun sangat memperkeruh hubungan antara Saudi dan Barat sehingga memicu perdebatan internasional tentang pengiriman senjata ke kerajaan ultra-konservatif itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement