REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menanggapi laporan tentang dugaan jasad jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi telah dilenyapkan dengan zat asam. Menurutnya, dugaan tersebut perlu diselidiki.
“Pertanyaannya sekarang adalah siapa yang memberi perintah. Inilah jawaban yang kami sekarang,” ujar Oktay pada Senin (5/11).
“Pertanyaan lain adalah di mana tubuhnya (Khashoggi). Ada laporan (tubuh) dilarutkan dengan zat asam sekarang. Semua ini perlu dilihat,” kata Oktay menambahkan.
Khashoggi dinyatakan hilang saat memasuki gedung konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober lalu. Belakangan, Saudi dan Turki mengonfirmasi bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat.
Pada Rabu pekan lalu, seorang jaksa Turki mengatakan bahwa Khashoggi dicekik dan dimutilasi. Peristiwa itu terjadi tak lama setelah dirinya memasuki gedung konsulat. Namun hingga kini jasad Khashoggi masih belum ditemukan.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengatakan, perintah untuk membunuh Khashoggi berasal dari pejabat tinggi Pemerintah Saudi. Namun, ia masih meragukan bila hal itu langsung dikomandoi oleh Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.
Kendati demikian, Erdogan tetap merasa kecewa karena Saudi belum juga mengungkap siapa dalang pembunuhan Khashoggi.“Kita harus mengungkap identitas para dalang di balik pembunuhan Khashoggi,” kata Erdogan dalam sebuah opini yang ditulisnya untuk the Washington Post pada Jumat pekan lalu.