Selasa 06 Nov 2018 06:01 WIB

Penyelidik Saudi Justru Tutupi Bukti Pembunuhan Khashoggi

Turki menduga keduanya terlibat upaya menghilangkan jenazah Khashoggi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Jamal Khashoggi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Pejabat Turki mengatakan dua anggota tim dari Arab Saudi yang dikirim untuk membantu pemerintah Turki mengungkap kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi justru menutupi bukti.

Khashoggi dibunuh di kantor konsulat Arab Saudi di Istanbul beberapa waktu lalu. Pejabat tersebut mengonfirmasi pada koran Turki, Sabah, bahwa ahli kimia Ahmad Abdulaziz al-Janobi dan ahli toksikologi Khaled Yahya al-Zahrani ialah dua dari 11 investigator Saudi yang dikirim ke Istanbul pada sembilan hari usai kematian Khashoggi.

Baca Juga

Keduanya diduga terlibat dengan upaya menghilangkan jenazah Khashoggi. Kedatangan keduanya mengundang tanda tanya.

"Kami percaya keduanya datang ke Turki dengan tujuan menutupi barang bukti pembunuhan Jamal Khashoggi sebelum polisi Turki diperbolehkan mencari tahu," kata pejabat pemerintah Turki yang enggan disebutkan namanya itu, dilansir di New York Post, Senin (5/11).

Diduga keduanya sempat menjalankan operasi "pembersihan" di konsulat Arab Saudi dan tinggal sementara di kediaman konsulat di Instanbul hingga 17 Oktober. Kemudian keduanya meninggalkan Turki tiga hari kemudian.

"Faktanya, tim pembersihan dikirim dari Arab Saudi sembilan hari setelah pembunuhan Khashoggi mendapat atensi pejabat tinggi Arab," ujarnya.

Khashoggi ialah kolumnis pada The Washington Post. Khashoggi sering mengkritisi pemerintah Arab dan pemimpinnnya pangeran Muhammad bin Salman. Khashoggi menghilang secara misterius usai memasuki konsulat Arab di Istanbul pada 2 Oktober.

Pejabat pemerintah Arab mengklaim Khashoggi sudah meninggalkan kantor tersebut. Tapi pernyataan itu dibantah lagi dengan mengatakan Khashoggi tewas dalam aksi tak terencana. Belakangan, jaksa penuntut umum Arab, Saud al-Mojeb akhirnya memastikan tewasnya Khashoggi karena pembunuhan berencana.

Tuduhan pemerintah Turki soal keterlibatan operasi pembersihan terhadap jenazah Khashoggi muncul usai Yasin Aktay memberi petunjuk adanya kemungkinan tubuh Khashoggi dilenyapkan dengan zat asam. Yasin ialah penasehat Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement