Selasa 11 Dec 2018 09:32 WIB

Pasukan Israel Serbu Kantor Berita Wafa Palestina

Pasukan Israel memasuki ruang server dan mengambil rekaman video.

Rep: Marniati/ Red: Nashih Nashrullah
 Pasukan tentara Israel.
Foto: EPA/Abir Sultan
Pasukan tentara Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH— Tentara Israel menyerbu kantor berita resmi Palestina pada Senin (10/12) di Tepi Barat yang diduduki. Tindakan tentara ini dilakukan sehari setelah insiden penembakan terjadi di luar permukiman Yahudi di Tepi Barat.

Wafa, layanan berita Otoritas Palestina, mengatakan di situsnya bahwa pasukan keamanan Israel memasuki ruang server dan pergi setelah mendapatkan rekaman video di kantor utama Wafa di kota Ramallah, Tepi Barat.

"Mereka pergi dari kantor agensi setelah mereka mengambil salinan rekaman kamera keamanan," katanya.

Seorang juru bicara militer Israel menolak berkomentar. 

Pada Ahad (9/12), sebuah insiden penembakan yang dilakukan oleh orang Palestina terjadi di sebuah halte bus di dekat sebuah pemukiman. Insiden ini melukai enam orang.

"Pasukan keamanan kami sedang mengejar para pembunuh itu. Mereka akan menangkap mereka. Kami akan berurusan dengan mereka sepenuhnya dan akan menyelesaikan masalah ini" kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (11/12).

Pasukan keamanan Israel sedang melakukan pencarian di desa-desa sekitar untuk memburu para pelaku. Tidak jelas apakah serangan ke Kantor Wafa terkait dengan insiden penembakan itu.

Cuplikan video amatir di situs web Wafa menunjukkan lima tentara berada dalam ruang berita. Mereka menginstruksikan karyawan untuk membuka sebuah ruangan.

Tentara Israel juga meminta Wafa untuk menyerahkan rekaman kamera keamanan.

Bentrokan pecah di beberapa daerah antara orang-orang Palestina dan tentara Israel. Menurut pejabat Palestina, dua warga Palestina terluka oleh tembakan langsung Israel dalam bentrokan iti. 

Persatuan jurnalis Palestina mengutuk serangan Israel terhadap kantor Wafa. Mereka menyebut serangan itu merupakan pelanggaran terang-terangan yang dilakukan tentara pendudukan terhadap semua media Palestina.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement