REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat Amerika Serikat (AS) Bob Corker mengatakan, dirinya berencana mengajukan resolusi bersama untuk mengutuk Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) atas dugaan keterlibatannya dalam kasus pembunhan jurnalis Jamal Khashoggi. Resolusi itu akan diperkenalkan pekan ini.
Corker mengungkapkan, dia berharap untuk meloloskan resolusi tersebut di Senat dengan catatan mendapat dukungan kuat, termasuk dari Pemimpin Mayoritas Mitch McConell.
“Semoga kami akan memiliki suara yang sangat-sangat kuat pada resolusi mengutuk putra mahkota (Saudi),” ujarnya pada Selasa (11/12).
Bila disetujui House of Representative, resolusi akan dibawa ke Gedung Putih untuk ditandatangani atau diveto oleh Presiden AS Donald Trump.
Kendati demikian, hingga kini isi resolusi tersebut belum diketahui. Tak ada keterangan pula apakah resolusi tersebut akan meminta hukuman khusus terhadap Pangeran MBS atau Kerajaan Saudi.
Secara terpisah, Direktur CIA Gina Haspel dilaporkan akan menggelar pertemuan tertutup dengan para pemimpin House of Representative guna membahas kasus Khashoggi.
Haspel telah melakukan perjalanan ke Turki dan dilaporkan sempat mendengar rekaman audio yang memperdengarkan detik-detik pembunuhan Khashoggi di Gedung Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
CIA sendiri telah menerbitkan laporannya tentang kasus Khashoggi. Dalam laporan tersebut, CIA meyakini Pangeran MBS adalah tokoh yang memerintahkan pembunuhan terhadap Khashoggi.
Kendati demikian, Trump mengatakan bahwa laporan CIA belum sampai pada kesimpulan. Menurut Trump, fakta-fakta tentang kasus Khashoggi memang tak dapat diungkap sepenuhnya, termasuk tentang siapa yang memerintahkan pembunuhan.
Pangeran MBS memang kerap disebut sebagai dalang pembunuhan Khashoggi. Dugaan itu mencuat karena salah satu tersangka yang terlibat dalam pembunuhan itu adalah Saud al-Qahtani. Dia diketahui merupakan “tangan kanan” Pangeran MBS.
Khashoggi merupakan kolumnis di the Washington Post. Selama berkarier sebagai jurnalis, dia kerap melayangkan kritik terhadap Pemerintah Saudi, termasuk Pangeran MBS.