Jumat 14 Dec 2018 12:43 WIB

Bolton Tuding Cina Pakai Suap dan Utang untuk Tawan Afrika

AS akan melawan pengaruh ekonomi dan politik Cina serta Rusia di Afrika.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Peta Benua Afrika.
Foto: en.wikipedia.org
afrika

Landry Signe dari Brookings Institution’s Africa Growth Initiative di Washington, menyambut baik fokus Pemerintah AS pada perdagangan dan investasi di Afrika. Namun ia menginginkan rincian terkait rencana tindakan AS tersebut.

“Strategi baru bagi Afrika dari pemerintahan Trump mencerminkan pemahaman yang lebih akurat tentang dinamika yang cepat berubah di Afrika. Tetapi strategi itu tampaknya tidak cukup efektif untuk menangani kepentingan ekonomi, keamanan, dan pengaruh yang mengancam AS," jelas Signe.

Judd Devermont, direktur Africa Program di Center for Strategic and International Studies di Washington, mengatakan strategi Afrika disambut baik setelah dua tahun terjadi narasi yang saling bertentangan dari pemerintah. Sayang Bolton tidak memiliki rincian tentang rencana AS.

"Cina membayangi segalanya, dan membayangi isu-isu yang sangat penting pada perdagangan dan investasi, serta transparansi. Kami tidak mendapatkan banyak detail tentang seperti apa pendekatan 'Prosper Africa' dan bagaimana sumbernya. Itu seharusnya menjadi inti dari strategi tersebut," ungkap Devermont.

“Kami membutuhkan penjelasan yang lebih banyak tentang sektor apa yang diinginkan Pemerintah AS untuk diprioritaskan di Afrika untuk investasi AS. Mereka harus transparan dengan rakyat Afrika untuk menjelaskan mengapa negara-negara tertentu mendapatkan sebagian besar investasi," tambah dia.

Kebijakan Cina di Afrika telah mengkhawatirkan Washington, saat AS berusaha meningkatkan pendanaan pembangunan dalam menghadapi ambisi global Cina.

Pada Juli lalu, kepala Overseas Private Investment Corp (OPIC) AS mengatakan, Cina sedang membebani negara-negara miskin dengan utang yang tidak berkelanjutan melalui proyek-proyek infrastruktur besar yang tidak layak secara ekonomi. Bolton mengatakan, pendekatan AS kontras dengan kebijakan 'bait and switch' Cina.

“Cara kami melakukan bisnis jauh lebih mudah," ujar dia.

Pada Oktober, Trump menandatangani undang-undang yang merombak cara pemerintah federal meminjamkan uang untuk pembangunan asing. Ia menciptakan sebuah lembaga senilai 60 miliar dolar AS, yaitu International Development Finance Corp, yang bertujuan untuk menanggapi pengaruh Cina yang semakin besar.

Sebelumnya, Presiden Xi telah meluncurkan prakarsa "Belt and Road" pada 2013 yang bertujuan untuk membangun jaringan infrastruktur yang menghubungkan Cina melalui darat dan laut ke Asia Tenggara, Asia Tengah, Timur Tengah, Eropa, dan Afrika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement