Kamis 20 Dec 2018 16:21 WIB

Cina Tahan Warga Kanada Ketiga karena Langgar Izin Kerja

Pekan lalu, Cina telah menahan dua orang warga Kanada.

Rep: Marniati/Lintar Satria Zulfikar / Red: Nur Aini
Bendera Cina.
Foto: ABC News
Bendera Cina.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian luar negeri Cina pada Kamis (20/12) mengatakan seorang wanita Kanada sedang menjalani hukuman administratif karena bekerja secara ilegal. Pernyataan itu menguatkan laporan bahwa Cina telah menahan satu warga Kanada lagi.

Agen keamanan Cina pekan lalu menahan dua orang warga Kanada, mantan diplomat Michael Kovrig, dan pengusaha Michael Spavor. Menurut pemerintah Cina, kedua orang tersebut dicurigai membahayakan keamanan negara.

Penahanan warga Kanada mengikuti penangkapan petinggi Huawei Meng Wanzhou pada 1 Desember lalu di Kanada. Meng ditangkap atas permintaan Amerika Serikat (AS), yang terlibat dalam perang dagang dengan Cina.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan identitas warga Kanada ketiga yang ditahan yaitu Sarah McIver. Ia sedang menjalani hukuman administratif karena pekerjaan ilegal. Namun tidak ada rincian lebih lanjut.

"Apa yang dapat saya katakan kepada Anda adalah bahwa Cina dan Kanada mempertahankan komunikasi konsuler yang jelas," kata Hua pada wartawan.

Hua mengatakan kasus yang dialami Mclver berbeda dengan dua warga Kanada sebelumnya. Dua lainnya telah dituduh membahayakan keamanan nasional.

Hua meminta agar rincian kasus McIver ditanyakan ke Kementerian Keamanan Publik. Namun, Kementerian itu tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar lebih lanjut.

Pemerintah Kanada belum menyampaikan secara resmi identitas warganya yang kembali ditahan Cina. Namun, media Kanada mengatakan orang tersebut adalah McIver. Dia adalah seorang guru bahasa Inggris yang ditahan karena masalah visa.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau telah menyampaikan peringatannya setelah Cina menahan warga Kanada ketiga. Trudeau mengatakan dia telah meminta Cina untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait penahanan tersebut.

Dia memastikan bahwa insiden ini merupakan kasus yang berbeda dari dua lainnya.

Pemerintah Kanada telah menyatakan bahwa tidak ada hubungan eksplisit antara penangkapan Meng, putri pendiri Huawei, dan penahanan Kovrig dan Spavor. Namun, para diplomat Barat yang bermarkas di Beijing dan mantan diplomat Kanada yakin penahanan tersebut merupakan pembalasan dari Cina.

Cina telah menuntut pembebasan Meng. Meng dituduh oleh AS melanggar sanksi AS akan Iran. Dia dibebaskan dengan jaminan di Vancouver, Kanada di mana dia memiliki dua rumah. Meng dijadwalkan kembali ke pengadilan pada 6 Februari.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement