REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 79 unit kapal restoran di Kota Chongqing, Cina, ditutup untuk mengurangi pencemaran air Sungai Yangtze. Dinas Penegakan Disiplin Lalu Lintas Kota Chongqing juga memerintahkan perbaikan 13 unit kapal restoran lainnya yang beroperasi di sungai yang membelah kota itu.
Beberapa alur Sungai Yangtze di area utama perkotaan Chongqing telah terganggu oleh kapal-kapal restoran itu, demikian pernyataan dinas tersebut seperti dikutip media resmi setempat, Sabtu (26/1). Sampah dan limbah cair kapal-kapal restoran langsung dibuang ke sungai sehingga menyebabkan polusi.
Pemkot Chongqing sejak Januari 2018 meluncurkan aturan untuk kapal-kapal restoran guna melindungi kelestarian lingkungan Sungai Yangtze. Kapal-kapal restoran yang tidak mengindahkan aturan tersebut langsung ditutup di samping petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap kapal-kapal restoran yang beroperasi secara ilegal.
Sejauh ini, tindakan tersebut sangat efektif untuk mengurangi pencemaran air sungai yang disebabkan oleh kapal-kapal restoran. Dinas Penegakan Disiplin Lalu Lintas Kota Chongqing juga menindak 19 unit kapal yang diduga mencemari air sungai karena penggunaan bahan bakar melebihi batas toleransi dan menjatuhkan sanksi denda.
Kota Chongqing yang berada di wilayah tengah daratan Tiongkok itu dikenal sebagai salah satu surga kuliner masakan pedas. Di sepanjang tepi Sungai Yangtze bertebaran restoran-restoran hotpot. Demikian juga dengan kapal-kapal restoran tidak pernah sepi dari para pengunjung yang menginginkan makan malam di atas kapal yang berlayar di antara gemerlap cahaya gedung bertingkat dan jembatan berhiaskan lampu warna-warni.