Sabtu 02 Feb 2019 15:04 WIB

42 Orang Tewas Akibat Demam Lassa di Nigeria

Hingga kini tercatat terdapat 538 kasus Lassa di 16 negara bagian di Nigeria.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah orang di Nigeria terjangkit demam Lassa. Penyakit itu ditularkan dari kotoran atau urin tikus Mastomys.
Foto: familyhandyman.com
Sejumlah orang di Nigeria terjangkit demam Lassa. Penyakit itu ditularkan dari kotoran atau urin tikus Mastomys.

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebanyak 42 orang dilaporkan telah tewas akibat demam Lassa di Nigeria. Demam itu tengah menjangkiti sejumlah wilayah di negara tersebut. 

"Sejak awal wabah 2019, ada 42 kematian dalam kasus (Lassa) yang dikonformasi. Tingkat fatalitas dalam kasus yang dikonfirmasi adalah 19,7 persen," kata Pusat Pengendalian Penyakit Nigeria (PPPN) pada Jumat (1/2), dikutip Anadolu Agency.  

Menurut PPPN, hingga kini tercatat terdapat 538 kasus Lassa di 16 negara bagian di Nigeria. 213 kasus di antaranya dikonfirmasi positif. Sementara 325 kasus lainnya negatif dan dua lainnya tentatif. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi perhatian serius terhadap merebaknya demam Lassa di Negeria. WHO telah mengerahkan tim guna membantu menekan jumlah kasus akibat penyakit tersebut.

Demam Lassa pertama kali terjadi di sebuah desa di Nigeria yang bernama Lassa. Penyakit itu ditularkan dari kotoran atau urin tikus Mastomys, yang umumnya dikenal sebagai "tikus multimammate". 

Gejala penyakit Lassa antara lain demam, sakit kepala, pusing, sakit tenggorokan, batuk, mual, muntah, nyeri dada, dan gangguan pendengaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement