Rabu 06 Feb 2019 10:46 WIB

Bank Portugal Hentikan Pemindahan Dana Venezuela ke Uruguay

Venezuela berusaha memindahkan aset senilai 1,2 miliar dolar AS ke Uruguay.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (tengah depan)
Foto: AP Photo/Fernando Llano
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (tengah depan)

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Bank Portugal Novo Banco menghentikan transfer dana sebesar 1,2 miliar dolar AS milik Venezuela ke beberapa bank di Uruguay. Hal itu dilakukan setelah pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido mengecam transaksi tersebut karena dianggap sebagai pencurian dana publik.

Anggota parlemen Venezuela dari pihak oposisi Carlos Paparoni mengatakan pemerintahan Presiden Nicolas Maduro sedang berusaha memindahkan aset keuangan Venezuela di Novo Banco ke bank-bank Uruguay. "Mereka berusaha memindahkan aset keuangan pemerintah Venezuela di Novo Banco Portugal senilai sekitar 1,2 miliar dolar AS ke bank-bank Uruguay," katanya pada Selasa (5/2).

Namun dia menyatakan bahwa saat ini transaksi tersebut telah dihentikan. "Saya senang memberitahu rakyat Venezuela bahwa transaksi itu sampai sekarang dihentikan, melindungi sumber daya milik semua warga Venezuela," ujar Paparoni.

Kementerian Informasi Venezuela belum memberi pernyataan apa pun terkait penghentian proses transfer dana oleh Novo Banco.

Venezuela sedang menghadapi krisis politik. Pemerintahan di negara itu terbelah dua, yakni antara kepemimpinan Maduro dan Guaido. Hal itu terjadi sejak bulan lalu, tepatnya ketika Majelis Nasional Venezuela yang dipimpin oposisi menyatakan bahwa pemerintahan Maduro tidak sah.

Setelah itu, Guaido selaku pemimpin oposisi memproklamasikan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela. Dia pun mendapat dukungan serta pengakuan dari AS, Israel, dan Australia.

Baru-baru ini sejumlah negara Eropa, seperti Spanyol, Jerman, Inggris, Prancis, Portugal, Denmark, Austria, dan Belanda, turut mendukung kepemimpinan Guaido. Dukungan diberikan setelah Maduro mengabaikan ultimatum negara-negara terkait yang memintanya segera melaksanakan pemilu baru.

Eropa menilai penyelenggaraan pemilu baru yang kredibel dan transparan perlu dilakukan di Venezuela. Hal itu mengingat aksi demontrasi yang sempat diikuti ratusan ribu warga Venezuela dalam rangka menuntut lengsernya Maduro bulan lalu.

Baca: Maduro Sebut Eropa Dukung Intervensi AS di Venezuela

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement