REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Kondisi kesehatan Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah membaik, tak lagi demam, tetapi ia masih dirawat di ruang semi-intensif unit dengan pembatasan besuk, Selasa (5/2). Juru bicaranya mengatakan Bolsonaro juga belum dijadwalkan untuk meninggalkan rumah sakit.
Satu buletin yang dikeluarkan oleh para dokternya di Rumah Sakit Albert Einstein menyebutkan kondisi Bolsonaro telah membaik dalam 24 jam belakangan. Dia tidak merasa nyeri atau demam dan jumlah cairan yang keluar berkurang di tempat kantung kolostominya yang dilepas.
Presiden Bolsonaro diberitakan menjalani operasi pada Senin pagi (28/1) untuk pengangkatan saluran kolostomi dan penyambungan kembali ususnya. Operasi tersebut merupakan prosedur penyesuaian setelah dia selamat dalam serangan penusukan yang mengancam nyawanya ketika kampanye pada September tahun lalu.
Para dokter menyarankan Bolsonaro (63 tahun) beristirahat selama 48 jam setelah pembedahan. Selama itu, wakil presiden Hamilton Mourao akan menjadi pelaksana presiden.
Operasi bagi Bolsonaro, tokoh sayap kanan, dilaksanakan sementara negara itu mengalami bencana pertambangan yang cukup parah di negara bagian Minas Gerais, yaitu ambruknya bendungan limbah tambang bijih besi. Insiden itu membuat aliran lumpur melimpah serta menyebabkan sejumlah orang meninggal dan ratusan orang hilang.
Bolsonaro, yang menjadi presiden pada 1 Januari, masuk ke rumah sakit di Sao Paulo pada Ahad. Ia kemudian mengunggah video di Twitter, dalam keadaan mengenakan baju rumah sakit. Dia menyampaikan ringkasan kegiatannya baru-baru ini, termasuk ketika terbang ke lokasi kecelakaan tambang di kota Brumadinho.
Dia mengatakan bencana tersebut berdampak pada mereka semua dan mereka berdampingan bersama para keluarga korban. Upaya penyelamatan dipimpin pemerintah dan Bolsonaro membentuk dewan menteri untuk membantu penduduk setempat.