Selasa 30 Apr 2019 01:53 WIB

Trump-Erdogan Diskusi Soal Pembelian Rudal Rusia

Sistem rudal Rusia dapat membahayakn jet tempur F-35 milik Amerika Serikat

Rep: Farah Noersativa/ Red: Nidia Zuraya
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia
Foto: Rusia Insider.com
S 400 Rudal jarak jauh andalan Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden AS Donald Trump dan Presiden Turki Tayyip Erdogan melakukan panggilan telepon pada hari Senin (29/4) guna membahas proposal yang diajukan Pemerintah Turki. Proposal yang dibahas kedua pemimpin dunia ini terkait rencana pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia.

"Presiden Erodgan mengajukan proposal untuk membentuk kelompok kerja mengenai pengadaan sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia," kata kantor Kepresidenan Turki seperti dilansir Reuters, Senin (29/4).

Baca Juga

Washington mengatakan sistem rudal S-400 dapat membahayakan jet tempur F-35 milik Amerika Serikat. Sementara Ankara mengatakan keberadaan kelompok kerja dapat menilai dampak penggunaan sistem pertahanan rudal S-400 pada jet tempur.

Pada awal April, AS menghentikan pengiriman peralatan yang terkait dengan pesawat F-35 ke Turki. Hal itu menjadi pertanda dan langkah konkret AS pertama yang berpotensi memblokir penjualan jet kepada Ankara.

Rusia dan Turki telah menyetujui kesepakatan pembelian sistem rudal S-400. Turki telah mengatakan akan menerima sistem rudal tersebut pada Juli mendatang.

Sementara itu pabrikan dirgantara Turki, Kale Group mengatakan, ketidaksepakatan antara Ankara dan Washington akan berdampak pada pesanan suku cadang dan membuat Kale tersingkir dari proyek jet tempur F-35. Jet tempur itu juga direncanakan akan dibeli oleh Turki.

Kale Group dan anak perusahaannya memproduksi kokpit dan bagian depan pesawat untuk jet tempur F-35. Kale Pratt & Whitney, kemitraan dengan divisi Pratt & Whitney dari United Technologies yang berbasis di AS, memproduksi suku cadang mesin untuk pesawat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement