Sabtu 04 May 2019 14:10 WIB

Penobatan Raja Thailand Dimulai

Upacara penobatan Raja Thailand dilakukan selama tiga hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Dalam foto tangkapan video, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn duduk di singgasana di depan Ratu Suthida saat secara resmi dinyatakan sebagai raja di Grand Palace, Bangkok, Sabtu (4/5).
Foto: Thai TV Pool via AP
Dalam foto tangkapan video, Raja Thailand Maha Vajiralongkorn duduk di singgasana di depan Ratu Suthida saat secara resmi dinyatakan sebagai raja di Grand Palace, Bangkok, Sabtu (4/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Upacara penobatan Raja Thailand Maha Vajilarongkorn sudah dimulai. Prosesi akan berlangsung selama tiga hari. Raja Vajiralongkorn mewarisi takhta pada 2016 ketika ayahnya Bhumibol Adulyadej meninggal dunia.

Pada Sabtu (4/5), hari pertama penobatan dimulai dengan upacara Buddha dan Brahmana yang secara simbolis menempatkan Raja Vajilarongkorn sebagai dewa. Sang raja tampak mengenakan pakaian putih saat menjalani ritual pemurnian kerajaan.

Baca Juga

Dia duduk di bawah air mancur yang mengalirkan air suci di atas kepalanya. Pemimpin Agung Buddha di Thailand menuangkan air suci ke tubuh raja, diikuti oleh para imam Brahmana dan anggota keluarga kerajaan.

Ritual hari pertama adalah tentang mengubah Raja Vajiralongkorn menjadi "Devaraja", atau perwujudan para dewa. Ketika air mulai mengalir, meriam kuno dari abad ke-19, yang digunakan khusus untuk penobatan, masing-masing mulai menembakkan 10 kali tembakan.

Raja kemudian akan berganti baju dengan seragam penuh dan duduk di atas takhta kayu delapan sisi berukir untuk menerima air suci di tangannya dalam ritual pengurapan. Pejabat terpilih, termasuk kepala junta militer Prayuth Chan-ocha, ketua Majelis Legislatif Nasional, dan ketua Mahkamah Agung akan mengalirkan air dari delapan arah, mewakili arah mata angin.

Air suci yang digunakan dalam ritual tersebut dikumpulkan dari 117 sumber mata air pada bulan lalu. Air tersebut kemudian diberkati oleh para biksu Buddha dan para imam Brahmana di kuil-kuil di sekitar Thailand sebelum akhirnya digabungkan dan disucikan.

Sebelum tengah hari, Raja Vajilarongkorn akan duduk di bawah payung sembilan tingkat dan menerima plakat emas kerajaan yang tertulis nama dan gelarnya. Raja juga akan menerima horoskop kerajaan, dan cap kerajaan yang dibuat dalam sebuah ritual berdurasi tiga jam pada pekan lalu.

Raja juga akan menerima dan memakai lima benda kerajaan dari raja Brahmana. Setelah dipasangkan tanda kebesaran, raja akan memberikan perintah kerajaan pertamanya dan pidato singkat yang akan menyoroti inti dari pemerintahannya.

Pada malam hari, Raja Vajilarongkorn akan memproklamirkan dirinya sebagai pelindung kerajaan agama Buddha. Dia juga akan melakukan ritual pindah rumah pribadi di kediaman kerajaan di mana ia akan menginap seperti yang dilakukan raja sebelumnya.

Ritual penobatan raja-raja Thailand adalah campuran tradisi Buddha dan Hindu Brahmana yang telah ada sejak berabad-abad lalu. Salah satu dari banyak gelar resmi yang akan diambil Raja Vajiralongkorn adalah Rama X atau raja ke-10 dari dinasti Chakri yang didirikan pada 1782.

Dilansir BBC, Thailand memiliki sistem monarki konstitusional, di mana keluarga kerajaan sangat dihormati dan mempunyai kekuatan yang besar. Thailand juga memiliki undang-undang yang ketat, yang disebut lese majeste yang melarang kritik terhadap monarki. Hukum telah melindungi keluarga kerajaan dari pandangan publik dan pengawasan.

Penobatan Raja Vajiralongkorn dilakukan di tengah ketidakpastian politik. Sebab, pemerintahan baru Thailand belum diumumkan pascapemilihan umum yang digelar pada 24 Maret lalu. Namun, banyak warga Thailand yang bersemangat menyaksikan sejarah dan penobatan raja untuk pertama kalinya dalam 70 tahun.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement