Selasa 23 Apr 2019 17:07 WIB

Foto Jacinda Ardern Peluk Warga Muslim akan Dijadikan Mural

Foto Jacinda Ardern memeluk warga Muslim menjadi sumber toleransi.

Red: Nur Aini
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, bertemu dengan anggota komunitas Muslim setelah penembakan massal di dua masjid Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019.
Foto: EPA/EFE/Boris Jancic
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, bertemu dengan anggota komunitas Muslim setelah penembakan massal di dua masjid Christchurch, Selandia Baru, 16 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Foto Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, yang memeluk seorang perempuan Muslim setelah serangan masjid di Christchurch begitu populer di seluruh dunia.

PM Ardern dipuji atas tanggapannya yang kuat dan empatik terhadap pembantaian yang mengejutkan dunia bulan lalu. Kini, foto itu akan diabadikan sebagai mural di sebuah gudang terkenal Australia, di pinggiran utara Melbourne.

Baca Juga

Lebih dari 11 ribu (atau setara Rp 110 juta) terkumpul hanya dalam satu hari melalui penggalangan dana online untuk mural yang akan dilukis di Menara gudang Tinning Street setinggi 75 kaki, di wilayah Brunswick.

Foto yang sama dari PM Ardern juga sempat ditampilkan di gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa di Dubai, bulan lalu.

Penyelenggara mural Melbourne mengatakan foto itu telah menjadi "sumber toleransi, cinta dan kedamaian di masa-masa yang memecah belah ini".

"Pelukan penuh [Jacinda Ardern] untuk komunitas Islam, dan pada kenyataannya semua warga Selandia Baru, sebagai bagian dari kesatuan yang tak pernah bisa dipecah-belah oleh kebencian, itu begitu indah dan kuat untuk disaksikan," kata kelompok yang dipimpin oleh Breathe Architecture di halaman penggalangan dana online tersebut.

Foto<a href= Jacinda Ardern ditampilkan di gedung tertinggi dunia di Dubai." width="340" height="227" /> Photo: Foto Jacinda Ardern ditampilkan di gedung tertinggi dunia di Dubai. (Twitter: @HHShkMohd)

"Kami ingin pesan ini, momen ini, diingat. Kami ingin belajar darinya, kami ingin hal itu menopang kami, untuk memperkuat kami."

Penyelenggara mengatakan komunitas Brunswick adalah tempat dari banyak budaya dan agama yang "terluka" oleh teror Christchurch. Laman penggalangan dana online itu mengatakan pemilik gudang telah memberikan izin untuk melukis mural dan setuju untuk membayar listrik untuk meneranginya.

Seniman jalanan Loretta Lizzio, yang juga melukis mural besar di London dan Vancouver, diundang untuk melukis karya itu. Mural ini telah didukung oleh Pusat Islam Coburg. Pekerjaan mural ini diharapkan selesai pada akhir Mei.

Ikuti berita-berita lain di situs ABC Indonesia.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-23/foto-perdana-menteri-selandia-baru-peluk-muslim-akan-dijadikan/11040116
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement