Rabu 31 Jul 2019 15:32 WIB

Motif Pembunuhan di Festival Kalifornia Masih Jadi Misteri

Polisi menyebut pelaku penembakan seorang yang penyendiri.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Polisi berjaga di luar Gilroy High School menyusul penembakan mematikan yang terjadi di festival bawang putih Gilroy Garlic Festival di Gilroy, Kalifornia, Ahad (28/7).
Foto: Nhat V. Meyer/San Jose Mercury News via AP
Polisi berjaga di luar Gilroy High School menyusul penembakan mematikan yang terjadi di festival bawang putih Gilroy Garlic Festival di Gilroy, Kalifornia, Ahad (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, GILROY -- Pria bersenjata, Santino William Legan (19 tahun) yang menembaki orang di festival makanan Gilroy Garlic Festival, Gilroy, Kalifornia Utara merupakan pribadi yang penyendiri. Sebagian besar hidupnya diselimuti misteri. Hal ini disampaikan FBI pada Selasa (30/7) ketika para penyelidik mencari motif penembakan tersebut.

"Kami memahaminya sebagai penyendiri. Orang yang bertindak sendiri sangat berbahaya karena mereka mungkin tidak mengomunikasikan rencana, niat, dan pola pikir mereka. Mereka mungkin tidak memberikan itu pada orang lain," kata Wakil agen khusus Divisi San Francisco FBI, Craig Fair.

Baca Juga

Polisi meyakini Legan menembak secara acak pada Ahad (28/7) hingga menewaskan tiga orang, setelah berusaha masuk ke Festival Gilroy. Petugas yang berpatroli di acara tersebut merespons dengan cepat dan segera membunuhnya.

Legan ikut serta dalam sekolah menengah di Gilroy pada tahun terakhirnya. Ia baru-baru ini tinggal di Nevada, di mana Legan membeli dua senjata senapan semi-otomatis AK-47 yang ia gunakan dalam serangan itu. Senapan tersebut ditemukan di mobilnya di dekat festival.

Polisi menyatakan, satu tas amunisi ditemukan di sungai dekat pagar. Legan tinggal di sebuah apartemen di Walker Lake, sebuah komunitas terpencil di utara Nevada, dan belum pernah berurusan dengan hukum. "Dia tampaknya telah pindah ke Mineral County musim semi ini dan mempertahankan sikap rendah hati," kata Sheriff Randy Adams dalam sebuah pernyataan.

Jaksa penuntut menyatakan, para pejabat menggeledah apartemen itu, menyita senapan kosong dan kotak senapan, masker gas, kotak amunisi kosong, perangkat elektronik, pamflet dengan senjata dan sekarung penuh selubung amunisi. FBI mengatakan mereka juga menyelidiki melalui media sosial, email, dan telepon Legan untuk mencari informasi dengan siapa dia berbicara, dan apa yang dia ungkapkan. Fair mengatakan, pihak berwenang tidak percaya dia menargetkan siapa pun berdasarkan karakteristik spesifik seperti ras, tetapi mereka masih berusaha menentukan ideologinya.

Pada hari serangan itu, Legan mendesak pengikut Instagram-nya membaca buku abad ke-19 yang populer dengan supremasi kulit putih di situs ekstremis. Dia juga mengeluh tentang kota yang penuh sesak dan membuka ruang terbuka untuk orang Latin dan orang kulit putih Silicon Valley.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement