Jumat 16 Aug 2019 00:21 WIB

Norwegia Deteksi Zat Radioaktif Setelah Ledakan Roket Rusia

Uji mesin roket di perbatasan Rusia berakhir dengan ledakan.

Red: Nur Aini
Roket Rusia
Foto: The Guardian
Roket Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Otoritas keselamatan nuklir Norwegia sedang menganalisis sejumlah kecil yodium radioaktif yang terdeteksi di udara di Norwegia utara pada hari-hari setelah ledakan maut dalam uji mesin roket di perbatasan Rusia.

Badan nuklir negara Rusia, Rosatom, mengatakan pada Sabtu (10/8) bahwa lima orang yang tewas dalam ledakan itu adalah pegawainya. Kecelakaan itu juga melibatkan "sumber daya isotop". Rosatom tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Baca Juga

Badan Norwegia untuk keselamatan radiasi dan nuklir, DSA, mengatakan telah mendeteksi yodium radioaktif di stasiun penyaringan udara di Svanhovd, yang berada di perbatasan Rusia. Kedua negara itu dipisahkan dengan sungai.

Sampel dikumpulkan pada periode 9-12 Agustus sedangkan kecelakaan di wilayah Arkhangelsk di Rusia utara terjadi pada 8 Agustus.

"Saat ini tidak memungkinkan untuk menentukan apakah deteksi yodium terakhir itu terkait dengan kecelakaan di Arkhangelsk pekan lalu. DSA terus melakukan pengambilan sampel dan analisis yang lebih sering," kata DSA.

Pengukuran radiasi semacam itu adalah kegiatan yang biasa di Norwegia. Stasiun pemantauannya mendeteksi yodium radioaktif sekitar enam hingga delapan kali setahun dan sumbernya biasanya tidak diketahui.

Kantor berita TASS melaporkan dinas cuaca negara Rusia mengatakan pada Selasa (13/8) bahwa tingkat radiasi di kota Severodvinsk telah melonjak hingga 16 kali pada Kamis (8/8) lalu, sementara petugas medis yang merawat para korban kecelakaan telah dibawa ke Moskow untuk pemeriksaan medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement