REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Korea Utara (Korut) memperingatkan Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis dan Jerman untuk tidak mengangkat isu uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang di Dewan Keamanan PBB. Korut mengatakan hal itu akan membuat Pyongyang semakin berhasrat untuk mempertahankan kedaulatan mereka.
Lima belas anggota Dewan Keamanan PBB dikabarkan menggelar rapat tertutup setelah pekan lalu Korut mengatakan menggelar uji coba rudal balistik kapal selam. Rapat tersebut diminta oleh Jerman dengan dukungan Inggris dan Prancis.
"Kami tahu benar Amerika Serikat d ibalik gerakan-gerakan yang tidak murni dari Inggris, Prancis, dan Jerman," kata duta besar Korut untuk PBB Kim Song, seperti dilansir dari Aljazirah, Selasa (8/10).
Peluncuran rudal yang dilakukan pada Rabu (2/10) pekan lalu menjadi uji coba yang paling provokatif dari Korut sejak digelarnya dialog denuklirisasi Semenanjung Korea dengan AS tahun 2018 lalu. Resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Pyongyang menggunakan teknologi rudal balistik.
"Amerika Serikat dan pengikutnya harus mengingat jika saat ini mereka mengangkat isu langkah-langkah pertahanan diri kami di rapat Dewan Keamanan PBB, maka akan semakin mendesak hasrat kami untuk mempertahankan kedaulatan kami," kata Kim.
Uji coba itu digelar tepat menjelang pertemuan lanjutan antara AS dan Korut di Swedia. Pertemuan tingkat menengah itu dibatalkan setelah Pyongyang menyalahkan Washington tidak fleksibel.