Senin 14 Oct 2019 00:11 WIB

Demonstran Hong Kong Dirikan Patung Lady Liberty

Patung setinggi 3 meter itu menggambarkan demonstran perempuan yang terluka.

Demonstran antipemerintah mendirikan patung Lady Liberty setinggi empat meter di puncuk pegunungan Lion Rock, Ahad pagi (13/10).
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Demonstran antipemerintah mendirikan patung Lady Liberty setinggi empat meter di puncuk pegunungan Lion Rock, Ahad pagi (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Demonstran prodemokrasi Hong Kong memanjat puncak pegunungan batu Lion Rock dan menaikkan patung besar yang mereka sebut "Lady Liberty", Ahad pagi (13/10).

Patung setinggi tiga meter itu mengenakan masker gas, helm, dan kacamata pelindung. Puncak Lion Rock berada di ketinggian 500 meter. Patung itu dibawa oleh sejumlah demonstran pada Ahad tengah malam sebelumnya selagi keadaan hujan badai.

Baca Juga

Pada patung tersebut juga dipasang spanduk hitam bertuliskan "Revolution of our time, Liberate Hong Kong" (Revolusi saat ini, Bebaskan Hong Kong) yang bisa terlihat dari kota di bawahnya. Patung "Lady Liberty" menggambarkan serta merepresentasikan seorang demonstran perempuan yang terluka, yang diyakini oleh para demonstran akibat tembakan proyektil peluru polisi pada bagian mata.

Seorang demonstran menyatakan harapannya patung itu akan menginspirasi orang-orang Hong Kong untuk terus berjuang. "Kami katakan kepada warga Hong Kong kita tidak boleh menyerah. Semua masalah ini akan dapat diselesaikan dengan keteguhan dan kerja keras semua masyarakat untuk mencapai tujuan kita," kata dia kepada Reuters.

Hong Kong telah luluh lantak dalam empat bulan belakangan dengan aksi unjuk rasa besar-besaran yang terus berlangsung dan sering kali diwarnai kekerasan. Demonstran melawan, yang menurut mereka sebagai, usaha pemerintah China memegang kendali di wilayah itu.

Aksi unjuk rasa masih akan terus dilancarkan. Demonstrasi lebih lanjut sudah dijadwalkan dilangsungkan pada Ahad ini di area pusat keuangan Hong Kong. Sebelumnya, bom molotov dilemparkan ke dalam stasiun kereta cepat MTR Hong Kong pada Sabtu (12/10) malam, namun laporan pemerintah menunjukkan tidak ada korban terluka.

MTR, yang pada situasi normal biasanya mengangkut sekitar lima juta orang per hari, berhenti beroperasi sementara pada Ahad. Sementara itu, kereta cepat menuju bandara, Airport Express, tidak akan berhenti di stasiun antara stasiun sentral di Hong Kong dan bandara. Sejumlah stasiun MTR dibakar, mesin tiket pun dirusak karena para pengunjuk rasa meyakini pengelola MTR menutup stasiun secara keseluruhan pada pekan lalu untuk menghambat pergerakan mereka atas instruksi dari pemerintah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement