Sabtu 19 Oct 2019 00:42 WIB

Korban Ledakan di Masjid Afghanistan Jadi 62 Orang

Ledakan menyebabkan masjid runtuh.

Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).
Foto: Reuters
Serangan bom di Afghanistan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Ledakan-ledakan terjadi di sebuah masjid di bagian timur Afghanistan pada saat shalat Jumat membunuh sedikitnya 62 orang yang sedang beribadah, Jumat (18/10). Juru Bicara Gubernur Provinsi Nangarhar, Attaullah Khogyani, mengatakan telah terjadi ledakan dari bahan-bahan peledak yang ditanam di dalam masjid itu di kawasan Jawdara, Distrik Haska Mena.

Atap masjid itu roboh. Sohrab Qaderi, seorang anggota Dewan Provinsi di Nangarhar, memperkirakan jumlah korban meninggal meningkat dan lebih 100 lainnya luka-luka.

Baca Juga

Malik Mohammadi Gul Shinwari, orang tua dari suku di kawasan itu, mengatakan masjid tersebut runtuh. "Saya menyaksikan, peristiwa ini sangat mendebarkan," ujar Shinwari.

Ia menambahkan sebanyak 32 jasad dan sejumlah orang yang luka-luka dikeluarkan dari tempat ledakan itu. Tezab Khan, seorang personel polisi yang sedang bertugas di kawasan itu mengatakan bisa dengar khatib sedang berkhutbah dan tiba-tiba suaranya tak terdengar akibat ledakan.

"Ketika saya tiba di tempat kejadian, orang-orang sedang berusaha membawa jasad-jasad keluar dan mereka yang luka-luka tertindih atap yang runtuh," katanya.

Kawasan Jawdara dikuasai pasukan Afghanistan. Hingga sejauh ini belum ada kelompok gerilyawan yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan tersebut. Taliban dan petempur ISIS aktif beroperasi di bebarapa bagian Nangarhar yang dekat perbatasan dengan Pakistan di sebelah timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement