Ahad 29 Dec 2019 16:57 WIB

Enam Warga Yahudi Ditikam Saat Perayaan Hanukkah di New York

Serangan terhadap warga Yahudi di AS juga terjadi sebelumnya yang menewaskan 3 orang.

Rep: Lintar Satria/Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Orang Yahudi dan bendera AS.ilustrasi
Foto: nleresource.com
Orang Yahudi dan bendera AS.ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MONSEY -- Seorang laki-laki menyerang rumah rabbi saat perayaan Hanukkah di New York City. Polisi mengatakan pelaku menikam lima orang sebelum melarikan diri dengan kendaraannya.

Penikaman tersebut menjadi serangan terbaru terhadap Yahudi di wilayah tersebut. Sebelumnya pada awal bulan ini tiga orang tewas dalam penembakan di toko kosher di New Jersey.

Baca Juga

Polisi mengatakan penikaman itu terjadi pada pukul 22.00 malam di Monsey yang terletak satu jam dari New York City. Monsey salah satu kota Hudson Valley yang dalam beberapa tahun terakhir banyak menerima gelombang masuk masyarakat Yahudi Hasidut.

Pada Ahad (29/12), Kepala Polisi Ramapo Brad Weidel mengatakan beberapa jam setelah kejadian kepolisian New York City telah menemukan kendaraan yang diduga milik pelaku penikaman. Dilansir laman Huffington Post, pria itu mengenakan syal menutupi wajahnya. Setelah melakukan aksinya, dia melarikan diri. Weidel mengatakan, pihaknya pada tengah malam berhasil menangkap tersangka di Precinct ke-32 di Harlem.

Dalam pernyataan gabungannya, Gubernur New York Andrew Cuomo dan Jaksa Agung Leticia James mengutuk serangan tersebut. Foto dan video yang menampilkan paramedis sedang bekerja di lokasi kejadian tersebar di Twitter.  

Organisasi antipenistaan Anti-Defamation League of New York dan New Jersey mengatakan mengetahui tentang penikaman tersebut. Dewan Publik Urusan Yahudi Ortodok untuk wilayah Hudson Valley mengatakan dalam cicitan mereka penikaman tersebut terjadi di rumah seorang rabbi Hadisut yang sedang merayakan Hanukkah.

Beberapa pejabat negara bagian dan lokal menggambarkan lokasi kejadiannya di sinagog. Rumah rabbi tersebut memang bersebelahan dengan sinagog. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement